Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahathir Ingin Tingkatkan Hubungan dengan China, Tapi...

Kompas.com - 19/06/2018, 21:24 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

KUALA LUMPUR, KOMPAS.com - Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad berkata bahwa dia menghormati China sebagai negara tetangga yang baik dan pangsa pasar bagus.

Mahathir mengucapkannya dalam wawancara dengan South China Morning Post Selasa (19/6/2018). Dia mengaku sering mendapat pertanyaan apa pendapatnya soal China.

PM berusia 92 tahun itu menjelaskan, dia tidak takut dengan China. Sebab, selama 2.000 tahun menjadi tetangga, belum pernah China menduduki Malaysia.

Baca juga: Proton Dibeli China, Mahathir Akan Buat Perusahaan Mobil Nasional Baru

"China adalah pasar besar untuk produk kami. Malaysia adalah negara perdagangan. Jelas, kami tidak bisa berseteru dengan pasar sebesar China," ungkap Mahathir.

Ketika periode pertamanya menjabat di 1981 hingga 2003, Mahathir mengaku sudah membangun hubungan yang baik dengan Negeri "Panda".

Pemimpin terpilih tertua di dunia itu berkata ingin meningkatkan hubungan dengan Beijing. Namun, dia mengaku tidak akan mengesahkan investasi yang dianggap berat sebelah.

Berat sebelah yang dimaksud Mahathir adalah kesepakatan yang tidak memberikan keuntungan apapun kepada warga Negeri "Jiran" tersebut.

Dia mencontohkan proyek Jalur Kereta Pesisir Timur yang terjadi di era PM Najib Razak, dan menelan dana 55 miliar ringgit, sekitar Rp 192,3 triliun.

Mahathir menyerang Najib karena proyek tersebut langsung diserahkan kepada Perusahaan Konstruksi Komunikasi China tanpa melalui proses lelang.

Saat itu, Najib telah diperingatkan bahwa pengembang bakal menggunakan hampir 100 persen bahan bangunan maupun pekerja dari China.

Mahathir tidak bisa menerima jika mempunyai kontrak kerja sama dengan China, maka seluruh proses pengerjaan harus dilakukan oleh China.

"Meminjam uang, menyerahkan kontrak, mengimpor bahan bangunan dan pekerja dari China, bahkan harus melakukan pembayaran ke sana adalah sesuatu yang tidak saya terima," tegas Mahathir.

Dia mencontohkan lagi properti yang tengah dikembangkan seperti Forest City, proyek berbiaya 100 miliar dolar AS, sekitar Rp 1.398, di pulau buatan di Johor.

Mahathir yakin proyek hunian tersebut tidak akan bisa dinikmati oleh warga Malaysia. Melainkan warga negara asing.

"Itulah yang saya tentang. Investasi dengan membawa migran dari negaranya jelas tidak akan diterima di Malaysia," tegasnya.

Baca juga: Jika Menang Pemilu, Mahathir Akan Evaluasi Investasi China di Malaysia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com