Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri Turki: Kami Bakal Tetap Beli Sistem Rudal S-400, Titik

Kompas.com - 19/06/2018, 20:01 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Hurriyet,TASS

ANKARA, KOMPAS.com - Menteri Luar Negeri Turki, Mevlut Cavusoglu, memastikan negaranya bakal meneruskan transaksi pembelian sistem rudal S-400 dari Rusia.

Komentar Cavusoglu terjadi setelah Senat Amerika Serikat (AS) mengesahkan undang-undang yang melarang penjualan jet tempur F-35 ke Turki.

Larangan itu muncul karena Turki memutuskan membeli sistem pertahanan anti-serangan udara berbanderol 400 juta dolar AS, sekitar Rp 5,5 triliun, per unit tersebut.

Baca juga: Senat AS Sahkan Larangan Jual Jet Tempur Termahal F-35 ke Turki

"Kami bakal meneruskan proses pembelian sistem pertahanan S-400. Titik," tegas Cavusoglu dalam wawancara dengan NTV via TASS Selasa (19/6/2018).

Menteri yang menjabat sejak November 2015 itu juga bereaksi terhadap keputusan Senat AS yang mengesahkan larangan penjualan F-35.

Diwartakan Hurriyet, Cavusoglu berharap Negeri "Paman Sam" tetap mengirim dua jet tempur generasi kelima itu Kamis nanti (21/6/2018).

Sebab, sesuai kontrak pembelian, dua F-35 harus dikirim ke Ankara untuk menjalani fase uji coba dan latihan bersama pesawat lain.

Dia meminta kepada pemerintahan Presiden Donald Trump untuk duduk bersama dan mencari solusi yang bisa menguntungkan dua belah pihak.

"Turki adalah sekutu yang penting. Kami tentu saja tidak bisa mempertahankan kerja sama yang tidak sehat ini," keluh Cavusoglu.

Sebelumnya dengan perbandingan suara 85-10 memutuskan untuk melarang Kementerian Pertahanan menjual F-35 ke Ankara.

Turki dilaporkan telah melakukan pemesanan 100 jet tempur siluman itu dari pabrikan Lockheed Martin, dan sudah membayar 800 juta dolar AS, setara Rp 11 triliun.

Adapun Turki telah menyepakati kontrak pembelian sistem pertahanan rudal S-400 dari Negeri "Beruang Merah" sejak 2016.

Pembelian sistem pertahanan yang bisa merontokkan sasaran dari jarak 400 kilometer itu menuai reaksi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).

NATO telah memperingatkan Turki sebagai anggota bahwa S-400 tidak sesuai dengan sistem pertahanan mereka. Namun, Ankara tetap melanjutkan pembelian.

"Kami membeli S-400 tidak hanya untuk disimpan di gudang. Kami akan menggunakannya apabila dibutuhkan," kata Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.

Baca juga: Erdogan: Kami Beli S-400 Bukan Hanya untuk Disimpan di Gudang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Hurriyet,TASS
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com