Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pakai Istilah "China Taiwan", Dua Maskapai Jepang Dikecam

Kompas.com - 19/06/2018, 18:55 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber AFP

TOKYO, KOMPAS.com - Dua maskapai penerbangan terbesar di Jepang mengubah penggunaan nama "Taiwan" menjadi "China Taiwan" dalam situs berbahasa China mereka. Keputusan tersebut langsung memicu protes keras dari pemerintahan pulau tersebut.

Dua maskapai tersebut yakni Japan Airlines (JAL) dan All Nippon Airways (ANA) yang mengatakan perubahan dilakukan sejak 12 Juni lalu dan dimaksudkan untuk mengakomodasi pelanggan mereka.

Perubahan nama "Taiwan" menjadi "China Taiwan" hanya dilakukan pada laman berbahasa China, sedangkan untuk laman berbahasa Jepang dan lainnya tetap menggunakan nama "Taiwan".

"Kami membuat keputusan tersebut sambil terus berkonsultasi dan melapor kepada Kementerian Transportasi dan Kementerian Luar Negeri," kata salah seorang juru bicara JAL.

"Kami memilih deskripsi yang mudah dimengerti dan diterima oleh pengguna situs kami," tambahnya dilansir AFP.

Baca juga: AS Resmikan Kantor Perwakilan Baru Senilai Rp 3,4 Triliun di Taiwan

Alasan senada disampaikan pihak maskapai penerbanga ANA. Perubahan tersebut dimaksudkan untuk memudahkan pelanggan dan para pengguna situs mereka.

"Kami sama sekali tidak bermaksud mengelompokkan pelanggan tertentu namun semua pelanggan kami," kata juru bicara tersebut tanpa memberi rincian lebih lanjut.

Kendati demikian, keputusan perubahan tersebut tetap menuai kecaman dari Pemerintah Taiwan.

Kementerian Luar Negeri Taiwan mengatakan, telah melayangkan protes kepada kedua maskapai tersebut dan menuntut dilakukan koreksi terhadap "penamaan yang tidak pantas".

"Pemerintah China telah sekali lagi melakukan penekanan secara tidak wajar terhadap ruang internasional Taiwan."

"Langkah semacam itu hanya akan meningkatkan kebencian di antara rakyat Taiwan dan merusak hubungan antar-selat," tulis pernyataan kementerian.

Tak hanya maskapai penerbangan di Jepang, perubahan penamaan serupa juga telah dilakukan sejumlah perusahaan penerbangan sipil di negara lain.

Qantas Australia pada awal bulan Juni telah mempertahankan keputusannya untuk memasukkan Taiwan sebagai bagian dari China.

Baca juga: Taiwan Gelar Latihan Perang untuk Antisipasi China

Perubahan penamaan yang dilakukan sejumlah maskapai penerbangan internasional diyakini terkait dengan langkah Administrasi Penerbangan Sipil China yang telah mengirimkan pemberitahuan kepada 36 maskapai asing pada April lalu.

Dalam pemberitahuan tersebut, maskapai penerbangan asing diminta memenuhi standar Beijing dengan merujuk Taiwan, Hong Kong dan Makau sebagai bagian dari China.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com