ANKARA, KOMPAS.com - Turki bereaksi setelah Senat Amerika Serikat (AS) dilaporkan mengesahkan larangan menjual jet tempur F-35 ke mereka.
Larangan itu mencuat setelah Turki memutuskan untuk membeli sistem pertahanan rudal anti-serangan udara S-400 dari Rusia.
Perdana Menteri Binali Yildirim dilansir Hurriyet Selasa (19/6/2018) mengaku sangat menyayangkan keputusan Negeri "Paman Sam" itu.
Baca juga: Senat AS Sahkan Larangan Jual Jet Tempur Termahal F-35 ke Turki
"Keputusan itu sangat mengecewakan, dan mencederai semangat dari kerja sama strategis," kata Yildirim di hadapan awak media.
Dia berkata jika nantinya AS benar-benar melarang penjualan jet tempur generasi kelima itu, Turki sudah memiliki alternatif.
"Jika skenario terburuk terjadi, maka tidak ada yang boleh berkata Turki tidak bisa membeli pesawat dari negara lain atau memproduksi sendiri," katanya.
Adapun Menteri Luar Negeri Mevlut Cavusoglu pada 4 Juni lalu mengatakan mempunyai alasan mengapa Turki memilih untuk membeli S-400.
Cavusoglu menjelaskan, Turki sebenarnya telah mengajukan permintaan untuk membeli sistem pertahanan udara bikinan AS, Patriot.
Namun, di saat Turki sangat membutuhkan sistem pertahanan tersebut, AS dilaporkan tidak menyetujui penjualan sistem rudal.
"Inilah mengapa Turki, dalam keadaan yang sangat penting untuk mendapatkan sistem pertahanan, memutuskan beli dari Rusia," tutur Cavusoglu.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.