Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gempa di Osaka Telan 4 Korban Jiwa, 500 Sekolah Rusak

Kompas.com - 19/06/2018, 13:41 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

Sumber CNN,AFP

OSAKA, KOMPAS.com - Korban tewas gempa yang mengguncang Osaka di Jepang pada Senin (18/6/2018) pagi bertambah menjadi empat orang dan melukai lebih dari 380 orang.

Korban jiwa terakhir diidentifikasi sebagai seorang perempuan berusia 81 tahun. Dia meninggal setelah terjebak di bawah lemari kabinet di dalam rumahnya.

Selain itu, seorang bocah perempuan berusia 9 tahun tewas karena tertimpa dinding sekolahnya yang roboh akibat gempa.

Baca juga: Gempa 5,3 Magnitudo Landa Jepang, Beberapa Orang Dikhawatirkan Tewas

Dua korban lainnya merupakan pria lansia berumur 80 tahun yang tewas terkena runtuhan tembok, dan pria berusia 84 tahun yang tertindih lemari buku di rumahnya.

"Sejauh ini, kami mengonfirmasi bahwa empat orang tewas dan 381 orang mengalami cedera," kata juru bicara utama pemerintah Yoshihide Suga, Selasa (19/6/2018).

Badan Survei Geologi Amerika Serikat mencatatkan, gempa yang pada pukul 08.00 waktu setempat itu mencapai 5,3 magnitudo.

Sementara, Badan Meteorologi Jepang mendeteksi kekuatan gempa sebesar 5,9 magnitudo.

Otoritas terkait memperingatkan kemungkinan terjadinya gempa susulan yang kuat selama beberapa pekan ke depan, terutama dua hingga tiga hari setelah gempa kemarin.

Kementerian Pendidikan Jepang menginstruksikan lembaga pendidikan nasional untuk memeriksa bangunan sekolah.

Lebih dari 500 sekolah dasar dan menengah di Osaka dan empat prefektur lainnya mengalami kerusakan bangunan, seperti langit-langit yang runtuh dan kaca pecah.

"Pemerintah akan terus berupaya untuk menyelamatkan orang," kata Suga.

Baca juga: Gempa di Osaka Tewaskan 2 Orang dan Lukai 200 Orang

Kantor pemerintahan Osaka menyebutkan, sebanyak 108.000 rumah tangga tidak dapat dialiri air dan gas akibat gempa.

Aliran listrik yang sempat padam di sekitar 170.000 rumah sudah dapat dinyalakan dalam beberapa jam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber CNN,AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com