Adapun Turki telah menjalin kesepakatan pembelian sistem rudal berharga 400 juta dolar, sekitar Rp 5,5 triliun, per unit dari Moskwa sejak 2016.
Pembelian sistem pertahanan yang bisa merontokkan sasaran dari jarak 400 kilometer itu menuai reaksi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).
NATO telah memperingatkan Turki sebagai anggota bahwa S-400 tidak sesuai dengan sistem pertahanan mereka. Namun, Ankara tetap melanjutkan pembelian.
"Kami membeli S-400 tidak hanya untuk disimpan di gudang. Kami akan menggunakannya apabila dibutuhkan," kata Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.
Baca juga: Erdogan: Kami Beli S-400 Bukan Hanya untuk Disimpan di Gudang
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.