Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SIPRI: Negara-Negara Nuklir Terus Modernisasi Persenjataan

Kompas.com - 19/06/2018, 08:54 WIB
Veronika Yasinta

Editor

STOCKHOL, KOMPAS.com - Visi dunia tanpa senjata nuklir makin jauh dari kenyataannya. SIPRI dalam laporan terbarunya mengkritik pengembangan senjata nuklir baru yang terus berlangsung.

Laporan terbaru dari Lembaga Penelitian Perdamaian Internasional Stockholm (SIPRI) menunjukkan, sekarang masih ada lebih dari 14 ribu senjata nuklir yang dimiliki 9 negara di dunia.

Sebanyak 9 negara tersebut adalah Amerika Serikat, Rusia, Inggris, Perancis, China, India, Pakistan, Israel, dan Korea Utara.

Padahal, tahun lalu ada 122 negara anggota PBB yang menandatangani perjanjian untuk tidak memproduksi atau memiliki senjata nuklir.

Baca juga: Iran Tak akan Pertahankan Kesepakatan Nuklir yang Tidak Menguntungkan

Namun, perjanjian ini ternyata tidak membuat dunia lebih dekat pada tujuan bebas dari senjata nuklir.

Kepala proyek senjata nuklir SIPRI Shannon Kile menekankan, jumlah total senjata nuklir telah turun sedikit dibandingkan tahun sebelumnya, tetapi senjata yang ada terus dimodernisasi.

"Ini berarti, senjata yang lebih tua sedang diganti dan senjata nuklir baru juga sedang dikembangkan," ucapnya.

Pemerintah AS mengonfirmasi pengembangan senjata nuklir baru pada Februari lalu, ketika menerbitkan versi terbaru dari Tinjauan Postur Nuklir.

Sekitar 20 bom nuklir tipe B61 dari AS masih ada di wilayah Jerman dan senjata di tahun-tahun mendatang akan digantikan bom nuklir modern yang dapat dipandu dengan presisi tinggi ke targetnya.

Tampak dalam gambar DF-26, rudal balistik jarak menengah yang bisa dipasangi hulu ledak nuklir milik China.Xinhua via South China Morning Post Tampak dalam gambar DF-26, rudal balistik jarak menengah yang bisa dipasangi hulu ledak nuklir milik China.
Anggaran senjata makin tinggi

AS menginvestasikan banyak uang dalam modernisasi persenjataan nuklirnya. Hingga 2026, AS berencana menghabiskan 400 miliar dollar AS untuk modernisasi senjata.

Kile mengatakan, negara-negara yang lebih kecil seperti India dan Pakistan juga terlibat dalam perlombaan senjata strategis.

Kedua negara itu mengembangkan senjata nuklir baru dan memperbesar kapasitas produksinya. Senjata nuklir tetap menjadi elemen inti dari strategi pertahanan nasional negara-negara nuklir.

Dalam laporan tahunan 2018, para peneliti SIPRI menekankan, anggaran militer mencapai rekor baru sejak berakhirnya Perang Dingin.

Baca juga: Trump Berniat Kembangkan Senjata Nuklir Terhebat

Total pengeluaran militer di seluruh dunia naik menjadi 1.739 miliar dollar, berarti 230 dollar AS untuk setiap penduduk Bumi. Pada 2016, nilainya hanya 227 dollar AS per penduduk bumi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com