Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Tentara Elite Inggris Bunuh 3 Anggota Taliban dengan Palu

Kompas.com - 18/06/2018, 12:16 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

LONDON, KOMPAS.com - Seorang anggota pasukan elite Inggris (SAS) dilaporkan membunuh tiga anggota Taliban hanya dengan sebuah palu.

Daily Star via Daily Mail memberitakan Minggu (17/6/2018), kejadian tersebut terjadi di gua di kawasan utara Afghanistan.

Sebuah sumber mengatakan, awalnya SAS dan pasukan elite Afghanistan menghancurkan sebuah markas Taliban, yang membuat anggotanya melarikan diri ke gua.

Pasukan yang berasal dari Midlands itu lalu menawarkan diri untuk memburu sisa milisi. Perburuan dimulai ketika dia masuk ke gua dengan merangkak.

Baca juga: Sniper SAS Tembak Komandan ISIS di Malam Hari dari Jarak 1,5 Km

Menggunakan pistol jenis Glock, dan hanya berbekal penciuman serta pendengaran dalam kegelapan, serdadu itu menembak mati tiga orang Taliban.

Namun, setelah menembak ketiganya, pistolnya macet ketika hendak mengincar anggota Taliban lain.

Tentara yang tidak disebutkan identitasnya tersebut lalu mengambil apa saja yang ada di dekatnya.

Saat itu, dia mengambil palu yang berada di dekat jenazah anggota Taliban yang dia tewaskan, dan memukul anggota tersebut.

Dia memukul anggota Taliban lain ketika berada di ruangan yang disinari lilin. Saat itu, rekannya melihat dan hendak menyerang tentara itu.

Tentara berpangkat sersan tersebut lalu menghindar, dan balik menyerang Taliban itu, serta menewaskannya dengan satu pukulan.

Dia menghabiskan 30 menit di dalam gua itu, dan keluar dalam keadaan bersimbah darah Taliban yang dibunuhnya, serta tak mampu berbicara.

"Dia sangat trauma karena berjuang seorang diri menghadapi para milisi tersebut. Itu adalah pertarungan yang brutal," tutur sumber itu.

Daily Mirror memberitakan, kisah tentara SAS berusia 29 tahun tersebut terjadi pada Januari lalu, namun diberitakan pekan kemarin.

Kisah itu dipublikasikan setelah Menteri Pertahanan Inggris Gavin Williamson menyetujui pemberian suaka bagi para penerjemah lokal Afghanistan.

Sekitar 50 penerjemah yang bekerja bersama SAS di garis pertempuran Helmand bersama pasukan Inggris bakal mendapat visa.

Jika ditambah keluarga penerjemah tersebut, maka ada sekitar 200 orang yang bakal mendapat perlindungan di Inggris.

Baca juga: Personel SAS yang Bebaskan Sandera di Kedubes Iran, Jadi Tunawisma

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com