SEOUL, KOMPAS.com - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Mike Pompeo berharap pelucutan senjata di Korea Utara (Korut) bisa terjadi pada 2020 mendatang.
Pernyataan tersebut disampaikan Pompeo di Seoul, Korea Selatan (Korsel), pasca-pertemuan antara Presiden Donald Trump dan Pemimpin Kim Jong Un Selasa (12/6/2018).
"Denuklirisasi besar kami harapkan bisa rampung dalam dua setengah tahun ke depan," tutur Pompeo dilansir AFP via Times of Israel Rabu (13/6/2018).
Baca juga: China Ingin Korea Utara Lakukan Denuklirisasi Total
2020 dilaporkan merupakan akhir dari masa jabatan Trump. Pompeo juga menekankan denuklirisasi itu haruslah menyeluruh dan transparan.
"Denuklirisasi itu tidak bisa dikatakan menyeluruh dan transparan jika dilakukan validasi maupun verifikasi," tuturnya.
Lebih lanjut, mantan Direktur Badan Intelijen Pusat (CIA) itu juga membela keputusan Trump untuk menghentikan latihan militer dengan Korsel.
Saat konferensi setelah pertemuan dengan Kim, menyebut latihan militer tahunan tersebut merupakan tindakan provokatif dan sangat mahal.
Kritik kemudian berhembus kencang kepada presiden 71 tahun itu, yang menuduhnya terlalu memberi banyak kelonggaran kepada Korut.
Belum lagi muncul kekhawatiran bahwa upaya Trump membangun hubungan dengan Korut bisa melemahkan aliansi AS dengan Korsel.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.