WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan semua orang di dunia kini berada dalam suasana yang lebih aman.
Trump mengatakannya di Twitter setelah dia mendarat pasca-pertemuan dengan Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong Un di Singapura Selasa (12/6/2018).
Diwartakan Sky News Rabu (13/6/2018), presiden 71 tahun itu berujar bahwa kini Korut tidak akan lagi memberikan ancaman nuklir.
Baca juga: Dianggap Merangkul Korut, Perancis Pertanyakan Kebijakan Trump
"Bertemu Kim Jong Un merupakan pengalaman yang positif dan sangat menarik. Korut sungguh punya potensi di masa depan!" kata Trump.
Just landed - a long trip, but everybody can now feel much safer than the day I took office. There is no longer a Nuclear Threat from North Korea. Meeting with Kim Jong Un was an interesting and very positive experience. North Korea has great potential for the future!
— Donald J. Trump (@realDonaldTrump) June 13, 2018
Presiden dari Partai Republik itu mengklaim, dunia menjadi tempat yang lebih aman sejak dia menjabat di Januari 2017.
Sebelum Trump berkuasa, dia menyatakan seluruh dunia berkata bahwa Negeri "Paman Sam" bakal berperang dengan Pyongyang.
Saat era Presiden Barack Obama, Korut disebut sebagai masalah terbesar dan paling berbahaya yang pernah dihadapi AS.
"Kini tidak lagi (ancaman dari Korut). Tidur dengan nyenyak malam ini!" beber mantan pembawa acara The Apprentice tersebut.
Before taking office people were assuming that we were going to War with North Korea. President Obama said that North Korea was our biggest and most dangerous problem. No longer - sleep well tonight!
— Donald J. Trump (@realDonaldTrump) June 13, 2018
Dalam pertemuan yang berlangsung di Hotel Capella itu, Trump dan Kim menandatangani dokumen yang diklaim sangat "komprehensif".
Dalam dokumen tersebut, tercantum empat poin. Antara lain proses denuklirisasi secara menyeluruh di Semenanjung Korea.
Selain kesanggupan Kim untuk melucuti senjata nuklirnya, Korut juga diminta untuk menyerahkan tawanan perang atau jenazah tentara yang hilang.
Baca juga: Pakar Nilai Kim Jong Un dan Donald Trump Memiliki Kepribadian Serupa
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.