Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Media Korea Utara Rayakan Pertemuan Trump dan Kim Jong Un

Kompas.com - 13/06/2018, 13:52 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

Sumber BBC,AFP

PYONGYANG, KOMPAS.com - Media Korea Utara merayakan pertemuan bersejarah pemimpin mereka Kim Jong Un dan Presiden Amerika Serikat Donald Trump, dengan melaporkan niat AS untuk mencabut sanksi.

Dilansir dari BBC, Rabu (13/6/2018), laporan pertama kantor berita resmi Korut, KCNA, menggambarkan pertemuan penting itu sebagai upaya mendorong perubahan besar dalam hubungan AS-Korut.

"Trump menyatakan niatnya untuk menghentikan latihan militer gabungan AS-Korea Selatan," tulisnya.

Baca juga: China Usulkan Pengurangan Sanksi Internasional terhadap Korut

Laporan media Korut juga menegaskan pernyataan Trump mengenai niatnya untuk mencabut sanksi terhadap negara itu.

"(Trump) menawarkan jaminan keamanan kepada Korea Utara dan mencabut sanksi bersama dengan kemajuan dalam meningkatkan hubungan timbal-balik melalui dialog dan negosiasi," demikian laporan KCNA.

Diwartakan AFP, KCNA menuliskan kedua pemimpin mengundang untuk saling mengunjungi negara mereka.

"Kedua pemimpin teratas dengan senang hati menerima undangan satu sama lain," tulisnya.

Sementara itu, surat kabar Korut Rodong Sinmun menampilkan sekitar 33 gambar di empat halaman.

Salah satu gambar menunjukkan Kim yang tersenyum ketika berjabat tangan dengan penasihat keamanan nasional AS John Bolton.

Sebelumnya, Bolton pernah menganjurkan tindakan militer terhadap Korut.

"Pertemuan abad ini membuka sejarah baru dalam hubungan DPRK-AS," demikian judul pada harian Partai Pekerja yang berkuasa di Korut itu. DPRK merujuk pada nama resmi Korut, Republik Demokratik Rakyat Korea Utara.

Baca juga: Mengenal Ri Chun Hee, Sosok Penyiar Berita Korea Utara yang Legendaris

Berita utama harian Rodong Sinmun edisi Rabu (13/6/2018) terpajang di stasiun kertea Korut sehingga dapat dilihat oleh penumpang di sekitarnya.

Terkait denuklirisasi di Semenanjung Korea, KCNA melaporkan penutupan pengembangan senjata nuklir akan bergantung pada komitmen yang disepakati dengan AS.

"Kim Jong Un mengatakan, untuk mencapai perdamaian dan stabilitas Semenanjung Korea dan mewujudkan denuklirisasi, kedua negara harus berkomitmen untuk menahan diri dari pertentangan dan saling pengertian," tulis KCNA.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber BBC,AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com