Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 13/06/2018, 11:53 WIB

PYONGYANG, KOMPAS.com - Wajah perempuan ini sering tampil di stasiun televisi pemerintah Korea Utara.

Dia adalah Ri Chun Hee, penyiar veteran yang diperkirakan berusia 70-an tahun dan paling sering mengumumkan peristiwa-peristiwa penting di negara tersebut.

Ri sering membawakan berita-berita penting seperti uji coba nuklir, peluncuran roket dan turut menyampaikan peringatan tentang kejahatan yang dilakukan negara-negara Barat.

Selama lebih dari 40 tahun, dia bisa menangis, tertawa dan berteriak ketika membacakan berita di Korean Central Television.

Baca juga: Melihat Kembali Perjalanan Program Senjata Nuklir Korea Utara

Dia pula yang tampil di stasiun televisi pemerintah untuk mengumumkan bahwa pemimpin Korea Utara Kim Jong-un melakukan pertemuan puncak dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump di Singapura, Selasa (12/6/2018).

Ri bisa disebut sebagai pembaca berita paling terkenal di dunia. Tapi, apa yang sebenarnya kita ketahui tentang dia?

Menyukai warna merah muda

Ciri khas Ri Chun Hee adalah pakaian tradisional Korea atau chima jeogori yang dikenakannya.

Namun, tak selamanya dia mengenakan baju berwarna merah muda. Saat membacakan berita tentang kematian para pemimpin Korut terdahulu, dia tampil emosional dengan mengenakan pakaian serba hitam.

Sosok yang dipercaya dan dihormati pimpinan negeri

Ri bukan hanya menjadi penyiar berita semata, lebih dari itu dia menjadi sosok yang dipercaya dan dihormati para pemimpin Korea Utara.

Kim Jong Un disebut, menginginkan Ri menjadi orang yang menyampaikan pesan-pesan partainya ke seluruh dunia.

Dia juga adalah orang yang dipilih untuk mengumumkan kematian pemimpin Korut sebelumnya, Kim Il Sung dan Kim Jong Il, di negara yang hanya memiliki satu partai tersebut.

Lebih dramatis dibanding penyiar pada umumnya

Ketika membacakan berita, Ri melakukan penghayatan luar biasa terhadap berita yang dibacakan, mulai dari berteriak sampai menangis.

Namun, sang penyiar ini bisa berbicara dengan gaya diktator yang tegas ketika menyampaikan pesan dari para pemimpin Korea Utara.

Baca juga: Mahathir Bakal Buka Kembali Kantor Kedubes Malaysia di Korut

Menikmati hidup

Ri tinggal di Pyongyang. Dia dilaporkan kerap menikmati waktu luangnya dengan mengunjungi restoran-restoran dan tempat hiburan di luar Pyongyang.

Kehidupan di Korea Utara sangat sulit, warga sering mengalami pemadaman listrik dan lapangan kerja yang minim.

Lembaga bantuan kemanusiaan memperkirakan hingga dua juta orang meninggal sejak pertengahan 1990-an karena kelaparan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com