Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perempuan Filipina Unjuk Rasa Menentang Perilaku Misoginis Duterte

Kompas.com - 13/06/2018, 10:37 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

Sumber AFP

MANILA, KOMPAS.com - Lebih dari 1.000 perempuan melakukan unjuk rasa di Manila, Filipina, pada Selasa (12/6/2018), tepat pada Hari Kemerdekaan Filipina, untuk menentang perilaku misoginis Presiden Rodrigo Duterte.

Misoginis merupakan prinsip yang membenci wanita atau anak perempuan, yang dituangkan dalam bentuk diskriminasi, kekerasan, fitnah, dan sebagainya.

Beberapa demonstran membawa payung di tengah hujan lebat dan lainnya mengenakan pakaian warna-warni bendera Filipina.

Baca juga: Duterte Bakal Mundur jika Wanita Ajukan Petisi soal Aksi Ciumannya

Mereka meneriakkan kaliman 'Duterte takut terhadap perempuan' sambil berjalan di jalanan kota.

"Kami bilang, kami telah cukup (menyaksikan perilaku misoginis)," kata seorang aktivis Jean Enriquez, seperti dilansir dari AFP.

Enriquez merupakan bagian dari perkumpulan perempuan yang meluncurkan kampanye di media sosial untuk menargetkan sikap Duterte terhadap perempuan.

Tagar #BabaeAko yang berarti 'saya seorang perempuan' memenuhi media sosial di Filipina.

Ada sekitar 1.500 orang yang ikut dalam unjuk rasa, termasuk pria.

"Perempuan bukanlah objek. Dewasalah dan mulai memperlakukan perempuan sebagaimana mereka harus diperlakukan #BabaeAko," tulis jurnalis penyiaran Kara David di Twitter yang telah dibagikan ribuan kali.

Selama dua tahun pemerintahan Duterte, dia telah berulang kali melontarkan senda gurau tentang pemerkosaan, cabul, dan menembak alat vital pemberontak perempuan.

Pekan lalu, dia memicu kemarahan ketika mencium perempuan Filipina di Seoul, Korea Selatan, saat melakukan pidato di depan komunitas warga Filipina.

Dia membela diri dengan mengatakan "Kami menikmatinya".

Baca juga: Duterte Cium Bibir Wanita ketika Berkunjung ke Korsel

Kantor Kepresidenan Filipina menanggapi ciuman itu dengan menegaskan, Duterte merupakan sosok yang menghargai perempuan. Dalam keterangan resmi, Duterte disebut sebagai figur yang melindungi hak perempuan.

"Ketika masih menjabat di Davao, dia melindungi perempuan dari pelecehan," demikian pernyataan kantor kepresidenan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com