Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tangkal China, Perancis Bakal Tingkatkan Militer di Laut China Selatan

Kompas.com - 12/06/2018, 19:45 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

PARIS, KOMPAS.com - Perancis dilaporkan mengambil kebijakan baru untuk menangkal China di kawasan Laut China Selatan.

Diberitakan AFP via SCMP Selasa (12/6/2018), Perancis berencana meningkatkan kekuatan militer mereka dengan mengirim kapal perang, dan berencana menggelar latihan udara.

Akhir Mei lalu, Negeri "Anggur" mengerahkan kapal penyerang Dixmude dan tiga kapal fregat di Kepulauan Spratly dan terumbu karang.

Komandan Dixmude, Jean Porcher, berkata kedatangan mereka ke Spratly adalah untuk mengumpulkan informasi intelijen.

Baca juga: China Kembali Tempatkan Sistem Peluncur Rudal di Laut China Selatan

Peneliti lembaga think tank Hudson Institute menulis, mereka dibuntuti sejumlah kapal fregat dan korvet milik China.

"Kami terus menjalin kontak dengan kapal perang China yang berada di kawasan tersebut hingga kami lewat," kata Porcher.

Selain kapal perang, rencananya pada Agustus Perancis akan menyelenggarakan latihan militer udara di Asia Tenggara.

Latihan tersebut melibatkan je tempur Rafale, satu pesawat angkut personel A400M Atlas, dan pesawat pengisi bahan bakar C135.

Kabar latihan udara itu berhembus setelah Presiden Emmanuel Macron mengunjungi Australia Mei lalu. Di sana, dia menekankan pentingnya menjaga kawasan Indo-Pasifik dari "hegemoni" China.

Menteri Pertahanan Florence Parly menjelaskan, Perancis juga mempunyai dua kepentingan utama sebagai alasan mengapa mereka mengerahkan militer di Pasifik dan Laut China Selatan.

Selain melindungi kebebasan navigasi, Perancis juga melindungi lima warga mereka yang tersebar di negara kawasan Pasifik. Antara lain French Polynesia dan Kaledonia Baru.

"Kawasan di sana juga rumah kami," tegas Parly ketika mengunjungi Singapura untuk menghadiri konferensi keamanan tahunan, Shangri-La Dialogue, Juni ini.

Pakar Asia-Pasifik Valerie Niquet berkata, kini Amerika Serikat (AS) bukan satu-satunya negara yang menempatkan pasukan di Laut China Selatan.

"Sebagai salah satu anggota tetap Dewan Keamanan PBB, saya yakin kehadiran Perancis bisa memarjinalkan posisi China di sana," tutur Niquet.

Dia melanjutkan, ada satu alasan lagi mengapa Perancis meningkatkan aktivitas mereka di Laut China Selatan: menunjukkan pada para pembeli senjata bahwa dukungan Perancis nyata.

Australia menekan kontrak pembelian 12 generasi terbaru kapal selam Perancis senilai 50 miliar dolar Australia, sekitar Rp 530 triliun.

Kemudian pada 2016, India menyetujui tawaran pembelian 36 jet tempur Rafale dari Perancis.

Baca juga: China Pindahkan Sistem Rudal dari Laut China Selatan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com