SINGAPURA, KOMPAS.com - Ada kisah tercecer di seputar pertemuan Presiden AS Donald Trump dan pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un di Singapura, Selasa (12/6/2018).
Kisah itu adalah sebuah blunder yang dilakukan Menlu AS Mike Pompeo menjelang pertemuan bersejarah itu.
Dalam sebuah artikel yang dimuat situs resmi Kementerian Luar Negeri AS yang dirilis pada Senin (12/6/2018), Mike Pompeo menyebut pertemuan bersejarah itu akan digelar di sebuah hotel di "Singapura, Malaysia".
Artinya, mantan direktur CIA itu menganggap Singapura, negeri kota kaya raya tersebut, merupakan bagian dari Malaysia.
Baca juga: Pejabat Tinggi Korea Utara Bertemu Menlu AS di New York
Memang, pada 1960-an Singapura adalah bagian dari Malaysia hingga negeri mungil itu melepaskan diri dari tetangganya dan menjadi sebuah negara terpisah.
Kesalahan itu dengan cepat dikoreksi tetapi tak cukup cepat untuk menghindari "bully" dari netizen asal Singapura.
"Untuk warga Amerika kebanyakan, seluruh dunia adalah Amerika," sindir seorang pengguna Facebook.
Seorang netizen menambahkan, pernyataan Pompeo itu sangat mengecewakan Singapura dan rakyat negeri itu.
Sementara, seorang warga Malaysia dengan nada marah menyebut Pompeo seharusnya tak membuat kesalahan karena Malaysia "lebih terkenal" dibanding tetangganya itu.
Baca juga: Tawa Kim Jong Un dan Mike Pompeo saat Berjumpa di Pyongyang