Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bahasa Tubuh Ungkap Kim dan Trump Gugup Saat Pertama Bertemu

Kompas.com - 12/06/2018, 16:01 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

SINGAPURA, KOMPAS.com - Senyum dan keramahan ditunjukkan Presiden Amerika Serikat (AS) dan Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong Un ketika bertemu.

Namun, pakar bahasa tubuh mengungkapkan keduanya sempat gugup ketika pertama kali bertemu di Hotel Capella, Singapura, Selasa (12/6/2018).

Allan Pease, pakar bahasa tubuh asal Australia menjelaskan, selama 13 detik, Trump menunjukkan dominasi dengan mengulurkan tangannya dahulu.

Baca juga: Pertemuan Kim-Trump, Sebuah Kesuksesan atau Semata Pertunjukan?

Kemudian, dia meraba bahu Kim, yang dibalas dengan remasan tangan sekaligus tatapan lurus Kim ke Trump sebelum mereka berpose di depan media.

Pease berkata, yang ditunjukkan keduanya bukanlah jabat tangan langsung. Masih ada semacam rasa gelisah dan gugup di antara mereka.

"Keduanya berusaha tidak membiarkan didominasi oleh lawan bicara," kata Pease dalam wawancara dengan Reuters via Straits Times.

Adapun pakar lain, Judi James menjelaskan Trump melakukan pendekatan "sentuh dan rasakan" ketika memegang bahu Kim.

"Melalui pendekatan tersebut, Trump mencoba merasakan apakah dia bakal menyukai lawan bicaranya atau tidak," tuturnya dilansir Daily Mirror.

Baca juga: Pertemuan Trump dan Kim Direspons Positif, Harga Minyak Dunia Stabil

Ketika kedua pemimpin berjalan ke perpustakaan untuk memulai dialog, Trump berusaha mencairkan suasana dengan melakukan obrolan ringan, dan membiarkan Kim berjalan di depannya.

Namun, dia terlihat berusaha mendominasi Kim, dan menggunakan tangan ketika mengarahkan Kim menuju ke perpustakaan.

Kim juga berusaha menunjukkan pengaruhnya ke presiden 71 tahun itu. Dia mendengarkan ketika Trump bicara. Namun sesekali melihat ke atas.

"Trump berbicara dengan nada yang tenang. Namun, bahasa tubuhnya jelas mengatakan 'saya yang berkuasa di sini'," kata Pease.

"Jika Anda tidak tahu siapa mereka, mungkin Anda bakal mengira mereka adalah ayah dan anak," lanjut pakar yang juga penulis buku itu.

Karen Leong, Direktur Influence Solutions berkata, Trump tidak menunjukkan bahasa tubuh seperti ini ketika hadir dalam pertemuan G7 di Kanada pekan lalu.

Baca juga: Saat Dunia Menyaksikan Jabat Tangan Bersejarah Trump-Kim Jong Un

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com