Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kesepakatan Diteken, Akankan Denuklirisasi Korut Berlangsung Mulus?

Kompas.com - 12/06/2018, 14:16 WIB
Ervan Hardoko

Penulis

SINGAPURA, KOMPAS.com - Presiden AS Donald Trump dan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, Selasa (12/6/2018), meneken dokumen terkait proses denuklirisasi Korea Utara.

Trump mengatakan, pemerintahan Kim Jong Un akan bekerja keras menuju denuklirisasi total Semenanjung Korea dan berkomitmen untuk menciptakan perdamaian dan stabilitas jangka panjang.

Sebagai balasan atas komitmen Kim Jong Un itu, Presiden Trump menjanjikan "jaminan keamanan" untuk Korea Utara.

Namun, seperti apa jaminan keamanan yang dijanjikan itu tak dijelaskan secara spesifik dalam dokumen bersejarah itu.

Baca juga: Trump Puji Kim Jong Un sebagai Pemimpin yang Pintar

Kedua pemimpin juga sepakat untuk membentuk hubungan baru yang didasari keinginan rakyat kedua negara untuk mencapai kedamaian dan kesejahteraan.

Selain itu, kedua pemimpin juga sepakat mengurus jenazah para tahanan perang atau para tentara yang hilang di masa Perang Korea.

Meski fokus pada denuklirisasi, tetapi dokumen tersebut tidak menjelaskan bagaimana kedua negara bisa mencapai tujuan itu.

Selain itu juga tak dijelaskan makna dari frasa "denuklirisasi selengkapnya" seperti yang tercantum dalam dokumen tersebut.

Satu hal yang pasti proses denuklirisasi Korea Utara tak bisa dilangsungkan dalam waktu yang singkat.

Sejumlah pakar bahkan memperkirakan proses denuklirisasi ini paling cepat bisa terealisasi dalam waktu satu dekade.

Bulan lalu, para pakar dari Universitas Stanford merilis hasil penelitian terkait bagaimana denuklirisasi Semenanjung Korea bisa dicapai.

Sigfried Hecker, seorang pakar nuklir pernah berkunjung ke Korea Utara untuk memeriksa situs-situs nuklir negeri itu.

Inspeksi itu dilakukan Hecker berdsama Robert Carlin, analis Korea yang lama bertugas di CIA dan Kemenlu AS serta Elliot Serbin, peneliti yang menjadi asisten Hecker.

Ketiga orang ini mengidentifikasi 22 program atau aktivitas terkait pengembangan terkait masalah ini misalnya persediaan senjata nuklir, jumlah misil, dan fasilitas pemrosesan nuklir.

Ketiganya menyimpulkan menghentikan seluruh kegiatan terkait nuklir di Korea Utara bisa dilakukan dalam waktu sekitar satu tahun.

Namun, jika tujuannya adalah memusnahkan semua persenjataandan teknologi nuklir Korea Utara maka waktu yang dibutuhkan adalah antara enam hingga 10 tahun.

Baca juga: Trump dan Kim Jong Un Menandatangani Kesepakatan Denuklirisasi

Panjangnya proses denuklirisasi ini terutama terkait rumitnya negosiasi yang tentunya terus harus dilakukan usai pertemuan di Singapura.

"Kepastian semacam itu tak bisa dicapai hanya dengan janji Amerika atau kesepakatan di atas kertas. Semua membutuhkan sebuah periode untuk menumbuhkan kesetaraan dan saling membutuhkan," ujar Hecker.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com