TEHERAN, KOMPAS.com — Jelang pertemuan dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, Iran memperingatkan Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong Un.
Diwartakan Times of Israel Senin (11/6/2018), Teheran meminta Kim agar tidak percaya dengan pernyataan yang diucapkan Trump.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Bahram Ghasemi, mengatakan, dia memandang AS dan Trump dengan rasa pesimistis yang besar.
Baca juga: PM Israel: Rencana Pengayaan Uranium Iran Bertujuan Menghancurkan Israel
Ghasemi menjelaskan, Korut harus meningkatkan kewaspadaan ketika berada di tengah dialog dengan Negeri "Paman Sam".
"Sebab, AS dan Trump dikenal sebagai pihak yang melanggar komitmen yang mereka buat, maupun keluar dari perjanjian yang diciptakan," kata Ghasemi.
Dia merujuk kepada kesepakatan nuklir Iran bernama Rencana Aksi Komprehensif Gabungan yang dibuat pada Juli 2015 di Wina, Austria.
Perjanjian yang ditandatangani oleh AS, China, Perancis, Rusia, Inggris, Iran, serta Uni Eropa itu memuat larangan Iran dalam memproduksi nuklir hingga level militer.
Dalam kesepakatan tersebut, Iran harus mengurangi pengayaan uranium sebagai ganti pengangkatan berbagai sanksi internasional.
Namun, pada 8 Mei lalu, Trump mengumumkan bahwa AS keluar dari perjanjian yang dibuat pada era mantan Presiden Barack Obama tersebut.
Trump mengatakan, JCPOA merupakan kesepakatan terburuk dalam sejarah karena berbagai isu sensitif yang menyangkut Iran di Timur Tengah.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.