Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

China Kembali Tempatkan Sistem Peluncur Rudal di Laut China Selatan

Kompas.com - 11/06/2018, 23:23 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

BEIJING, KOMPAS.com - Kurang dari sepekan sejak China dikabarkan menarik peralatan mereka dari kawasan Laut China Selatan, Beijing dilaporkan telah menempatkan kembali peluncur misil darat ke udara miliknya.

Badan intelijen Israel, ImageSat International (ISI) sebelumnya telah merilis foto penginderaan satelit dari atas Pulau Woody, tempat di mana seharusnya sistem rudal Beijing berada pada Minggu (3/6/2018) lalu.

Dalam foto tersebut yang dibandingkan dengan foto dari lokasi yang sama dan diambil dua pekan sebelumnya, tampak adanya perbedaan di pesisir pantai pulau, di mana tidak terlihat sistem peluncur rudal.

Namun pada foto yang diambil pada Jumat (8/6/2018) pekan lalu menjadi bukti bahwa China telah mengembalikan sistem peluncur rudal darat ke udara mereka ke Pulau Wood di Kepulauan Paracel.

Baca juga: China Pindahkan Sistem Rudal dari Laut China Selatan

ISI mengatakan, citra satelit yang diambil pada Jumat tersebut menunjukkan sistem rudal yang telah dikembalikan ke tempatnya semula.

Penarikan sistem peluncur rudal China yang dilakukan pekan lalu bertepatan dengan meningkatnya ketegangan antara China dengan AS.

Ketika itu, Washington mengirim dua pesawat pembom B-52 dengan kemampuan nuklirnya ke wilayah yang disengketakan di Laut China Selatan.

Pentagon juga dilaporkan sempat mempertimbangkan untuk mengirimkan kapal perangnya ke Selat Taiwan dan meningkatkan patroli di kawasan Laut China Selatan.

Belum lagi AS yang berusaha menggalang dukungan dari para sekutunya, termasuk Inggris dan Perancis untuk meningkatkan kehadiran militer mereka di kawasan yang tersebut.

Penempatan kembali sistem peluncur rudal milik China seolah menegaskan prediksi dari ISI dan juga analis pertahanan yang menyebut penarikan hanya bersifat sementara.

Baca juga: S-400, Sistem Rudal Rusia yang Bikin Gaduh Dunia

Sementara pakar militer China mengatakan, penarikan sementara hanya dimaksudkan untuk menurunkan tensi ketegangan dengan AS atau bahkan hanya untuk dilakukan pemeliharaan sistem rudal.

"Di sisi lain bisa saja hal itu hanya sebuah latihan rutin. Jika benar demikian maka dalam beberapa hari ke depan kita akan dapat mengamati pemindahan di area yang sama," kata ISI dalam pernyataannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com