Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertemuan Trump dan Kim, Tugas Berat bagi Penerjemah Mereka

Kompas.com - 11/06/2018, 21:09 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber time.com

SINGAPURA, KOMPAS.com - Pertemuan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong Un bakal memberikan ketegangan bagi dua penerjemah mereka.

Sebab, Bloomberg via TIME melaporkan Senin (11/6/2018), dua pemimpin dikabarkan sepakat menggelar pertemuan hanya ditemani penerjemah masing-masing.

Jenna Gibson, Direktur Komunikasi Institut Ekonomi Korea untuk Amerika (KEIA) berujar, potensi terjadi kesalahpahaman besar terjadi saat pertemuan.

Baca juga: Seorang Penerjemah FBI Diam-diam Menikahi Anggota ISIS

Gibson berujar, ada perbedaan yang sangat kentara dalam kalimat dengan level formalitas yang biasanya dijumpai di Korea.

"Karena itu, penerjemah mereka harus mengambil opsi kalimat alternatif jika ingin perundingan berjalan lancar," tuturnya.

Ha Yeon Kim menceritakan pengalamannya ketika menerjemahkan kampanye Trump saat Pemilu Presiden 2016 kepada kanal televisi Korea Selatan (Korsel) Munhwa.

Saat itu, dia mengaku sangat terkejut dengan banyaknya bahasa "yang sangat tidak menunjukkan karakter presiden" yang keluar dari mulut Trump.

"Banyak sekali kata yang sangat agresif sehingga saya tidak menerjemahkannya secara mentah. Saya menyampaikan maksud Trump dengan lebih formal," ujar Ha.

Lonnie Edge, asisten profesor di Universitas Hankuk yakin, penerjemah Kim tidak akan mengartikan kalimat yang diucapkan Trump secara langsung.

Sebab, jika sampai Kim merasa tersinggung atau salah paham dengan maksud yang diinginkan Trump, maka dampaknya juga dirasakan si penerjemah.

Edge menjelaskan, masyarakat Korut dikenal menjunjungi tinggi citra sempurna yang diemban pemimpin mereka. Kesalahan kecil bisa dipermasalahkan.

"Media sering melaporkan ada orang dipenjara karena melakukan kesalahan kecil. Saya yakin penerjemah itu bakal mengambil risiko," kata Edge.

Lebih lanjut, Gibson mengatakan meski bahasa Korea di Korut sangat formal, dia yakin Kim bakal bertindak secara informal.

Dia berkata, ada peluang Kim bakal bercanda soal julukan "Si Pria Roket" yang diberikan Trump kepadanya pada 2017 lalu.

"Itu bisa menjadi langkah pintar dari Kim. Mencoba memperlemah apa saja yang hendak diberikan Trump kepadanya," beber Gibson.

Baca juga: Pertama Kali, Media Korut Wartakan Langsung Kegiatan Kim Jong Un

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber time.com
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com