Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahathir: Tidak Mudah Menangkap Najib Razak

Kompas.com - 11/06/2018, 16:40 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

Sumber Asia One

TOKYO, KOMPAS.com - Ketika rakyat Malaysia terus menyerukan penangkapan terhadap mantan perdana menteri Najib Razak atas tuduhan korupsi, pemerintah Malaysia tak bisa melakukannya dengan mudah.

"Masyarakat menunggu, kapan kami akan menangkap Najib Razak?" kata Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad, seperti dilansir dari Asia One pada Senin (11/6/2018).

"Itu tidak mudah. Kami harus mencari bukti kuat untuk pengadilan," ucapnya.

Menurut dia, jika bukti tidak kuat dan Najib tidak dinyatakan bersalah oleh pengadilan, maka semua hal yang telah dilakukan oleh negara akan dipertanyakan oleh rakyat.

Baca juga: Proton Dibeli China, Mahathir Akan Buat Perusahaan Mobil Nasional Baru

Komentar Mahathir terhadap Najib terlontar ketika dia pidato dalam acara makan malam bersama sekitar 250 warga Malaysia di Jepang, pada Minggu (10/6/2018) malam.

Dia mengatakan, dengan bukti yang benar diharapkan Najib akan dinyatakan bersalah oleh pengadilan.

"Pilihan rakyat harus dihormati dan kami ingin menjadi negara demokrasi," ujarnya.

Mahathir menekankan, Najib tidak diizinkan untuk meninggalkan negara, kendati beberapa orang yang terlibat skandal mulai menghilang.

"Kami berharap sebelum mereka menghilang, kita bisa menghukum mereka sesuai dengan hukum," ucap pria berusia 92 tahun itu.

Seperti diketahui, Najib telah diperiksa oleh Komisi Anti-korupsi Malaysia terkait tuduhan skandal korupsi perusahaan 1Malaysia Development Berhad (1MDB).

Najib beserta keluarga dan kroni-kroninya dituduh menjarah miliaran dollar AS dari perusahaan 1MDB.

Baca juga: Proyek Pipa Era Najib Razak Dilaporkan ke Komisi Anti-korupsi Malaysia

Kepolisian Malaysia juga telah menyita uang tunai 114 juta ringgit atau sekitar Rp 405 miliar yang ditemukan di apartemen mewah milik keluarga Najib.

Selain uang tunai yang ditemukan dalam 35 tas, 284 kotak lainnya berisi tas-tas mewah, arloji, yang disita dari beberapa kediamannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Asia One
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com