Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini Dalam Sejarah: Pulpen Dipatenkan di Argentina

Kompas.com - 10/06/2018, 19:52 WIB
Aswab Nanda Pratama,
Ervan Hardoko

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Salah satu alat tulis paling banyak digunakan di masa kini adalah pulpen

Pulpen memiliki ujung berupa bola kecil yang berfungsi sebagai jalan keluarnya tinta dari tempat penyimpanannya.

Besarnya hasil tulisan, dipengaruhi diameter bola di ujung alat tulis tersebut. Semakin besar diameternya, hasil tulisan yang dihasilkan juga semakin besar.

Sekitar 400 sebelum masehi, pena terbuat dari batang alang-alang untuk menulis di atas  papirus yang banyak digunakan bangsa Mesir dan Armenia.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Bioskop Drive-in Pertama Dibuka

Alang-alang tersebut biasanya dipotong lalu disimpan di bawah pupuk kandang. Hasilnya, selain berubah warna hitam bercampur kuning, batang alang-alang akan semakin keras dengan permukaan yang lebih halus.

Pada perkembangan selanjutnya, batang alang-alang digantikan dengan bulu angsa pada abad ketujuh.

Pada 1884, muncul pulpen dengan wadah tinta sehinga pengguna tak perlu lagi berulang kali mencelupkan pena ke dalam tinta setelah selesai menulis.

Pada 10 Juni 1943 alat tulis berujung bulat ini dipatenkan di Argentina. Pemrakarsanya adalah Laszlo Biro seorang jurnalis asal Hungaria.

Sebelumnya, Biro telah mematenkan produk modern pena pertamanya di Paris, Perancis pada  1938.

Pengisian tinta pada pena secara terus menerus membuat Biro menginginkan inovasi lain untuk mempermudah pekerjaannya.

Selain merepotkan terhadap hal lain yang cukup mengganggu misalnya tinta yang tumpah, sering melebar, atau kertas yang sobek karena goresan ujung pena yang runcing.

Sebagai seorang jurnalis, Biro terinspirasi oleh konsep tinta cepat kering di sebuah percetakan. Dia memikirkan pena jenis baru yang bisa digunakan dengan tinta tebal yang cepat kering.

Bersama saudaranya George, seorang kimiawan, dia mengembangkan ujung pena baru berupa sebuah bola yang dapat berputar dengan bebas pada sebuah lubang.

Ketika berputar, ujung pena berbentuk bola tersebut akan mengeluarkan tinta yang meluncur ke atas kertas.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Astronot AS Berjalan di Angkasa Luar

Berkat pengaruh bola itulah urusan tulis menulis menjadi lebih mudah, dan pulpen ciptaan Biro ini dikenal sampai sekarang dengan nama "ballpoint" atau dalam bahasa Indonesia disebut pulpen.

Pada 10 Juni 1943, pulpen dipatenkan di Argentina dan saat itu kemudian dijual dengan merek Birome. Pulpen Birome sampai sekarang masih terdapat di pasaran beberapa negara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com