WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Kelompok hacker diyakini tengah menargetkan untuk menyerang Korea Selatan dan China dengan serangan spionase siber.
Serangan tersebut dilakukan berkenaan dengan agenda pertemuan tingkat tinggi antara Amerika Serikat dengan Korea Utara yang akan dilangsungkan di Singapura pada pekan depan.
Pernyataan itu disampaikan oleh FireEye, sebuah perusahaan keamanan siber yang berbasis di AS.
Menurut mereka, insitusi keuangan dan kementerian luar negeri menjadi target potensial serangan.
Para analis perusahaan telah mencatat waktu serangan dan memperkirakan intensitas serangan meningkat saat semakin dekat dengan jadwal pertemuan Presiden AS Donald Trump dengan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un.
Baca juga: Bank Meksiko Dibobol Peretas, Dana Rp 214 Miliar Raib
"Korea Selatan telah sering menjadi target serangan spionase siber. Meskipun ancaman terbesar adalah Korea Utara, diyakini (peretas) China dan Rusia juga menargetkan Korea Selatan," kata Ben Read, analis spionase siber dari FireEye kepada The Independent.
"Dengan meningkatnya perhatian terhadap hubungan antar-Korea menjelang pertemuan Trump dengan Kim, kami memperkirakan serangan masih akan berlanjut dengan kecepatan yang meningkat," tambahnya.
Pertemuan antara Trump dengan Kim dijadwalkan digelar pada 12 Juni mendatang di Singapura dengan pembahasan utama adalah denuklirisasi Korea Utara.
Para pakar menyatakan dalam pertemuan tersebut dimungkinkan dideklarasikan perdamaian antara Korea Utara dengan Korea Selatan dan mengakhiri gencatan senjata Perang Korea.
Perang yang berlangsung pada 1950-1953 tersebut telah berada dalam kesepakatan gencatan senjata selama lebih dari 60 tahun dan belum tercapai perdamaian untuk secara formal mengakhiri perang.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan