Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

S-400, Sistem Rudal Rusia yang Bikin Gaduh Dunia

Kompas.com - 08/06/2018, 13:27 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

MOSKWA, KOMPAS.com - Dalam dua pekan terakhir, nama sistem pertahanan anti-serangan udara bikinan Rusia, S-400, begitu ramai diperbincangkan dunia.

Sebab, kecaman hingga ancaman dilontarkan sejumlah negara kepada negara lain yang hendak membeli sistem rudal berkode NATO SA-21 Growler tersebut.

Antara lain Arab Saudi yang mengancam bakal mengerahkan militer kepada Qatar jika Qatar berniat membeli S-400 dari Rusia.

Baca juga: Saudi Ancam Kerahkan Militer jika Qatar Beli Sistem Rudal S-400

Kemudian, Amerika Serikat (AS) yang memperingatkan Turki dan India untuk tidak membeli sistem rudal berharga 400 juta dollar AS atau Rp 5,5 triliun per unit tersebut.

Sebab, Rusia masuk ke dalam Peraturan Pelarangan Pembelian Senjata Melalui Sanksi (CAATSA) bersama dengan Iran dan Korea Utara (Korut).

Bahkan, Negeri "Paman Sam" mengancam tidak akan menjual jet tempur yang diklaim paling canggih, F-35, kepada Turki.

Apa yang membuat sistem pertahanan tersebut begitu diinginkan oleh negara-negara seperti Qatar maupun India?

Dilansir Russian Today, Kamis (7/7/2018), S-400 merupakan senjata canggih yang dikembangkan Negeri "Beruang Merah".

Sistem tersebut bisa merontokkan pesawat tempur lawan dari jarak 400 kilometer dan rudal balistik dari jarak 60 kilometer.

S-400 Triumf merupakan sistem yang terdiri dari radar multifungsi, sistem pendeteksi mandiri, rudal anti-serangan udara, tabung peluncur, dan kendaraan komando.

S-400 mampu menembakkan empat jenis rudal, tergantung target yang dihadapi, untuk memberikan pertahanan berlapis.

Pada April lalu, pejabat militer anonim berujar, pasukan Rusia mendapat rudal jenis baru yang bisa menghancurkan sasaran di orbit rendah.

Sebuah unit S-400 dapat mendeteksi target dari jarak 600 kilometer, dan mampu menghancurkan 36 sasaran secara simultan.

Sistem pertahanan ini diklaim dua kali lebih efektif dari pendahulunya, S-300, dan bisa disiagakan hanya dalam waktu 5 menit.

Dikembangkan sejak akhir 1980-an, S-400 mengalami penyempurnaan proyek pada Februari 2004. Kemudian pada 2007, sistem itu diaktifkan secara resmi.

Setiap rudal yang ditembakkan dari sistem itu bisa melaju hingga 14 kali kecepatan suara, dan diklaim lebih hebat dari sistem pertahanan milik AS, Patriot.

Dalam laporan Russian Today, Patriot biasanya ditopang oleh sistem lain, Pertahanan dengan Kawasan Tinggi (THAAD).

Baca juga: India Lanjutkan Rencana Beli Sistem Rudal S-400 dari Rusia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com