Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Trump Bersedia Undang Kim Jong Un ke Gedung Putih

Kompas.com - 08/06/2018, 08:16 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

Sumber BBC,CNBC

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat Donald Trump bersedia mengundang pemimpin Korea Utara Kim Jong Un ke Gedung Putih.

Namun, Trump mengeluarkan syarat agar hal tersebut dapat terwujud.

Syaratnya, pertemuan dengan Kim Jong Un di Singapura pada pekan depan di Singapura harus berjalan lancar dan menghasilkan keputusan yang baik.

Baca juga: Trump: Bertemu Kim Jong Un, yang Dibutuhkan adalah Sikap

Dalam konferensi pers bersama Perdana Menteri Jepang Shizo Abe pada Kamis (7/6/2018), Trump menyatakan keinginannya untuk memiliki relasi normal dengan Korea Utara jika rezim Kim berkomitmen melakukan denuklirisasi.

"Menormalkan hubungan adalah sesuatu yang saya ingin lakukan, dan yang saya harapkan," ucapnya.

Dia juga mengungkapkan, telah berhenti menggunakan bahasa "tekanan maksimal" seperti sebelumnya untuk menyerang Korea Utara melalui sanksi ekonomi internasional.

"Karena kami akan bernegosiasi dengan baik," kata Trump.

Di sisi lain, dia menyatakan siap untuk meninggalkan pertemuan dengan Kim Jong Un jika tidak berjalan dengan baik.

"Tentu saja jika itu berjalan baik, saya pikir itu mungkin diterima dengan baik," ujarnya.

Saat ditanya oleh jurnalis mengenai kemungkinan dia mengundang Kim Jong Un ke resor miliknya di Mar-a-Lago, Florida, Trump menjawab penuh kejutan.

"Mungkin kami akan mulai dengan Gedung Putih, bagaimana menurutmu?" kata Trump.

Baca juga: Kim Jong Un Memohon Agar Pertemuan Singapura Tak Dibatalkan

Sementara itu, Abe yakin Trump memahami perhatian Jepang mengenai warga negaranya yang diculik oleh Korea Utara pada 1970-an hingga 1980-an untuk melatih mata-mata negara tertutup itu belajar bahasa dan budaya Jepang.

Kendati Korea Utara mengaku telah menculik 13 orang, namun jumlah sebenarnya diyakini lebih tinggi dari itu.

"Saya ingin langsung bertemu dan berbicara dengan Korea Utara sehingga masalah penculikan bisa diselesaikan segera," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber BBC,CNBC
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com