Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 07/06/2018, 21:41 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber AFP

LONDON, KOMPAS.com - Perdana Menteri Inggris Theresa May mengungkapkan keprihatinannya akan warga Palestina yang menjadi korban dalam bentrok di perbatasan Gaza. Hal tersebut disampaikan May saat menemui rekan Israelnya, Benjamin Netanyahu.

Kedua perdana menteri tersebut bertemu di kantor Downing Street di London, Inggris, saat Netanyahu berkunjung sebagai bagian dari rangkaian tur Eropanya.

Kepada Netanyahu, May menyampaikan kekhawatiran Inggris akan hilangnya nyawa ratusan warga Palestina dalam aksi protes di Gaza baru-baru ini.

"Inggris sungguh-sungguh mengakui hak Israel untuk membela diri menghadapi aksi teror dan ekstremis."

"Namun dengan 100 nyawa warga Palestina yang hilang dan situasi yang semakin buruk di Gaza, saya berharap kita dapat berbicara tentang bagaimana meringankan situasi ini," kata May dalam konferensi pers bersama Netanyahu, Rabu (6/6/2018).

Baca juga: Israel Ungkap Bukti Dokumen Rencana Program Nuklir Iran kepada Inggris

"Juga memastikan bagaimana kita dapat kembali ke posisi di mana kita bisa menemukan penyelesaian melalui dialog tentang solusi kedua negara," tambahnya.

Netanyahu bersikeras aksi protes yang dilancarkan warga Palestina di Gaza dikendalikan oleh Hamas. Dia meyakini, para demonstran telah dibayar dan didorong oleh Hamas untuk menerobos perbatasan dan membunuh orang Israel.

"Ini bukan aksi protes tanpa kekerasan, tapi justru sebaliknya," kata Netanyahu dilansir AFP.

"Kami melakukan segala yang kami bisa untuk dapat meminimalkan jumlah korban dan pada saat yang sama melindungi kehidupan warga Israel," lanjutnya.

Inggris menganggap Hamas yang telah mengendalikan Jalur Gaza sejak 2006 sebagai organisasi teroris.

Setidaknya telah ada 125 warga Palestina menjadi korban meninggal akibat bentrokan dalam aksi protes di perbatasan Gaza yang berlangsung sejak 30 Maret lalu.

Dalam pertemuannya dengan Perdana Menteri Israel, May sekaligus menekankan dukungan Inggris terhadap kesepakatan nuklir Iran 2015.

Baca juga: Netanyahu: Iran Bisa Picu Gelombang Pengungsi Baru ke Eropa

"Bersama dengan Perancis dan Jerman, Inggris akan tetap percaya bahwa kesepakatan itu adalah jalan terbaik untuk mencegah Iran mendapatkan senjata nuklir."

"Kami akan tetap berkomitmen selama Iran memenuhi kewajibannya," kata May.

Kendati demikian, May mengatakan Inggris mengakui adanya isu-isu lain yang perlu diperhatikan terkait Iran, termasuk kegiatannya di negara-negara konflik seperti Suriah dan Yaman, serta program rudal balistiknya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com