Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Otoritas Guatemala Dianggap Abaikan Peringatan Letusan Gunung

Kompas.com - 07/06/2018, 09:34 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

Sumber BBC

GUATEMALA CITY, KOMPAS.com - Oposisi pemerintah Guatemala menilai, badan penanggulangan bencana (Conred) gagal mengindahkan peringatan dari ahli vulkanologi tentang peningkatan aktivitas seismik Gunung Fuego.

Tokoh oposisi senior Mario Tarcena menyatakan, pemerintah harus menyelidiki kemungkinan adanya tindakan lalai.

Sementara, 99 orang tewas sejak erupsi Gunung Fuego pada Minggu (3/6/2018), dan jumlahnya diperkirakan masih akan bertambah.

Baca juga: Gunung di Guatemala Kembali Erupsi, Korban Tewas Tercatat 73 Orang

Pakar vulkanologi telah memperingatkan pejabat di Conred untuk segera mengevakuasi area di sekitar Gunung Fuego pada Minggu lalu, sebelum gunung meletus.

Saat itu, Gunung Fuego telah terpantau mengalami peningkatan aktivitas seismik dan aliran material vulkanik bergerak cepat.

Peringatan tersebut tidak diperhatikan oleh Conred dengan cepat, dan mengklaim peringatan para ahli tidak cukup tepat untuk memicu evakuasi massal.

Kepala Conred Sergio Cabanas menyatakan, penduduk lokal telah menerima latihan prosedur darurat, tapi tidak mampu menerapkannya karena aktivitas gunung terjadi begitu cepat.

Dari 99 korban tewas yang ditemukan, 25 di antaranya sudah diindentifikasi dan masih banyak orang dinyatakan hilang.

"Kami telah memiliki data nama dan lokasi mereka hilang dan jumlahnya mencapai 192 orang," katanya.

Baca juga: Erupsi Gunung Fuego di Guatemala Tewaskan 7 Orang

Pencarian terus berlanjut, namun ada kekhawatiran hujan lebat akan menyebabkan longsor lumpur dari gunung.

Sementara, gunung api masih memuntahkan abu dan bebatuan.

"Aktivitas terus berlanjut dan kemungkinan muntahan material juga masih berlangsung selama beberapa jam ke depan atau hari," demikian pernyataan Institut Vulkanologi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber BBC
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com