Sebelumnya, Menteri Pertahanan AS Jim Mattis berujar kalau China telah melakukan militerisasi dengan menempatkan sejumlah senjatanya di Laut China Selatan.
Antara lain sistem anti-serangan udara hingga pengacak sinyal peralatan elektronik di Kepualauan Spratly yang diklaim oleh China maupun negara seperti Malaysia, Vietnam, dan Filipina.
"Meski China berkata sebaliknya, penempatan sistem persenjataan ini menunjukkan mereka bertujuan melakukan intimidasi dan paksaan," ujar Mattis.
Kebijakan China di Laut China Selatan disebut Mattis sangat bertolak belakang dengan strategi keterbukaan yang dipromosikan oleh AS.
Pernyataan Mattis itu direspon jenderal China, He Lei, sebagai pernyataan yang "sangat tidak bertanggung jawab dari negara lain".
He berkata, kebijakan pemerintahan Xi Jinping itu dilakukan sebagai bentuk pertahanan diri dari segala invasi asing.
"Selama di wilayah China, kami berhak menempatkan militer atau sistem persenjataan untuk melindungi negara," tegas He.
Baca juga: Menhan AS Tuduh China Lakukan Intimidasi di Laut China Selatan
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan