Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AS Pertimbangkan Kirim Kapal Perang ke Selat Taiwan

Kompas.com - 05/06/2018, 18:28 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Amerika Serikat (AS) dilaporkan mempertimbangkan langkah yang bakal membuat China berang.

Reuters via SCMP melaporkan Selasa (5/6/2018), Washington mempertimbangkan untuk mengirim kapal perang ke Selat Taiwan.

Jika terealisasi, keberadaan kapal perang itu merupakan bentuk sinyal dukungan yang diberikan Presiden Donald Trump kepada Taiwan.

Opsi itu dipertimbangkan setelah China menggelar latihan militer di sekitar Taiwan yang dikabarkan diklaim sebagai teritori mereka.

Baca juga: Perancis dan Inggris Bakal Kerahkan Kapal Perang ke Laut China Selatan

Antara lain dengan menerbangkan pesawat pembom strategis maupun pesawat tempur lainnya untuk melintasi Selat Taiwan.

"Mereka (China) sendiri yang memanaskan suasana," kata pejabat militer AS mengomentari aktivitas China di sekitar Taiwan.

Pejabat militer anonim AS berkata, Pentagon sempat mempertimbangkan untuk mengerahkan kapal induk ke Selat Taiwan pada 2018 ini.

Terakhir kali kapal induk Negeri "Paman Sam" berlayar di selat tersebut saat pemerintahan Presiden George W Bush pada 2007.

Namun, rencana pengiriman kapal induk kemudian dibatalkan karena dikhawatirkan bakal memicu reaksi keras dari Beijing.

Karena itu, mereka mempertimbangkan opsi yang tidak terlalu provokatif. Yakni dengan mengirim kapal perang biasa.

Ketegangan hubungan AS dan China terjadi sejak Donald Trump menjadi presiden. Antara lain dia menerima telepon dari Presiden Taiwan Tsai Ing-wen pada 2016.

Kemudian, presiden 71 tahun itu mengangkat John Bolton, yang dikenal sebagai pendukung utama Taiwan, sebagai penasihat keamanan nasional.

Trump juga menyetujui transaksi penjualan senjata ke Taiwan dengan nilai mencapai 1,4 miliar dolar AS, atau sekitar Rp 19,4 trlliun.

Total sejak 2010, AS telah menjual senjata ke Taiwan dengan nilai 15 miliar dolar AS, atau sekitar Rp 208,2 triliun.

Namun, ketegangan hubungan antara Trump dan China mengendur setelah dia meminta bantuan untuk menyelesaikan isu denuklirisasi di Korea Utara (Korut).

Juru bicara Pentagon, Letkol Christopher Logan, berkata AS mempunyai kewajiban untuk membantu Taiwan dalam sektor perlindungan diri.

Itu tercantum dalam Undang-undang Hubungan Taiwan yang disahkan oada 10 April 1979, yang mengatur kewajiban AS menyediakan bantuan militer agar Taiwan bisa melindungi diri.

"Kami mempunyai kepentingan vital untuk membantu Taiwan dalam mencapai predikat sebagai negara makmur, kuat, dan demokratis," ucap Logan.

Baca juga: Jet Tempur Taiwan Tempel Pesawat Pembom China yang Mengitari Pulau

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com