Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemimpin Tertinggi Iran Perintahkan Peningkatan Kapasitas Pengayaan Uranium

Kompas.com - 05/06/2018, 15:31 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

TEHERAN, KOMPAS.com - Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei memerintah kepada Badan Energi Atom Negara untuk bersiap meningkatkan kapasitas pengayaan uraniumnya.

Perintah pemimpin tertinggi tersebut disampaikan menyusul keluarnya AS dari kesepakatan nuklir Iran 2015, yang berpotensi turut mengakhiri kesepakatan tersebut.

Dalam surat yang dikirimkan Khamenei kepada Badan Energi Atom Internasional (IAEA), mengumumkan rencana Iran untuk meningkatkan pengayaan uraniumnya.

Peningkatan tersebut dengan mengganti perangkat pengolahan yang mampu memproses 20 kali lebih cepat dibandingkan perangkat sebelumnya.

Meski demikian, Khamenei menegaskan, peningkatan yang dilakukan melebihi batas yang telah ditentukan dalam kesepakatan nuklir 2015.

Baca juga: Israel Ungkap Bukti Dokumen Rencana Program Nuklir Iran kepada Inggris

"Maksud dari pemimpin tertinggi adalah bahwa kita harus mempercepat beberapa proses, terkait dengan kapasitas kerja nuklir kita untuk bergerak lebih cepat jika diperlukan," kata juru bicara Badan Energi Atom Negara, Behrouz Kamalvandi kepada kantor berita ISNA, menurut terjemahan yang diterima Reuters.

Kesepakatan nuklir Iran yang ditandatangani oleh enam negara pada 2015 tersebut membatasi program pengayaan nuklir Teharan hanya sebatas untuk sumber energi dan bukan untuk senjata atom.

Sebagai imbalan pembatasan, sebagian besar sanksi internasional yang dijatuhkan pada Teheran akan dicabut.

Namun Presiden Trump pada awal Mei mengumumkan jika AS keluar dari kesepakatan tersebut dengan menyebutnya cacat karena tidak mencakup pembatasan program misil Iran.

Trump juga menyatakan keberatannya atas kesepakatan yang tidak membahas program nuklir Iran setelah 2025 maupun keterlibatan Iran dalam konflik di Yaman dan Suriah.

Bulan lalu, dalam laporan pertama IAEA sejak keluarnya AS dari kesepakatan nuklir, Iran masih berada di bawah batas maksimal uranium yang diizinkan.

Laporan IAEA juga menyebut Iran masih memenuhi kewajibannya sesuai dalam kesepakatan, meski tetap lambat saat berkaitan dengan akses inspeksi pelengkap.

Baca juga: Iran Sampaikan 4 Tuntutan Perjanjian Nuklir kepada Sekutu AS

Sementara, terkait program misil Iran yang turut dikeluhkan AS, Khamenei menyebut hal tersebut tidak dapat dinegosiasikan.

"Beberapa negara Eropa berbicara tentang pembatasan program misil pertahanan kami. Saya sampaikan pada mereka, membatasi usaha misil kami adalah mimpi yang tidak akan pernah menjadi kenyataan," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com