Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Deretan Erupsi Gunung Berapi Paling Mematikan dalam 25 Tahun Terakhir

Kompas.com - 05/06/2018, 10:37 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

Sumber AFP

2002: Republik Demokratik Kongo

Erupsi Gunung Nyiragongo di Republik Demokratik Kongo timur menghancurkan pusat kota Goma dan beberapa area permukiman sekitarnya, serta menewaskan lebih dari 100 orang.

Baca juga: Seperti di Kawah Ijen, Api Biru Juga Muncul di Gunung Kilauea Hawaii

1999: Peru

Sedikitnya 34 orang hilang setelah erupsi gunung api secara mendadak memuntahkan lumpur yang mengubur lima desa Andean di sebelah timur laut Lima.

Erupsi gunung berapi di Perbukitan Soufriere, Montserrat, pada 28 Agustus 1997. (AFP/Omar Torres) Erupsi gunung berapi di Perbukitan Soufriere, Montserrat, pada 28 Agustus 1997. (AFP/Omar Torres)
1997: Montserrat

Ibu kota negara koloni Inggris di kepulauan Karibia ini terhapus dari peta setelah gunung api memuntahkan bebatuan panas dan abu. Sebanyak 20 orang dinyatakan tewas atau hilang.

1996: Filipina

Erupsi Gunung Parker atau Melibengoy di selatan Pulau Mindanao menyebabkan kawahnya runtuh sehingga sekitar 70 orang tewas dan 30 lainnya hilang.

Sekadar informasi, lima tahun sebelumnya, letusan Gunung Pinatubo yang berjarak 80 kilometer dari Manila, telah menewaskan lebih dari 800 orang.

Paling terburuk

Letusan Gunung Krakatau pada 1883 menjadi erupsi paling dahsyat yang pernah disaksikan manusia.

Erupsi gunung membuat abu, batu, dan asap meluncur ke langit sejauh 20 km hingga menutup wilayah sekitarnya dalam kegelapan.

Letusan juga memicu sebuah tsunami raksasa yang terasa hingga seluruh dunia. Bencana itu menewaskan lebih dari 36.000 orang.

Baca juga: Inilah Periode Kehidupan Krakatau

Sementara itu, erupsi gunung berapi yang paling terkenal dalam sejarah adalah Gunung Vesuvius pada tahun 79 M. Letusannya menghancurkan kota Herculaneum, Stabiae, dan Pompeii.

Diperkirakan, sebanyak 10 persen populasi tiga kota tersebut tewas dalam bencana itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com