Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Israel Ungkap Bukti Dokumen Rencana Program Nuklir Iran kepada Inggris

Kompas.com - 04/06/2018, 21:02 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

TEL AVIV, KOMPAS.com - Badan Intelijen Israel, Mossad, mengaku telah merampas 100.000 dokumen rahasia dari sebuah gudang di Teheran pada Januari lalu.

Mereka mengklaim dalam dokumen tersebut memuat rencana Iran untuk membangun persenjataan nuklir dan tanggung jawab Departemen Pertahanan Iran untuk pengembangan senjata yang diperkaya uranium.

"Apa yang dikatakan Iran kepada Badan Energi Atom Internasional seperti sebuah lelucon jika dibandingkan dengan apa yang kami temukan."

"Iran selalu mengaku mereka hanya memiliki pusat studi kelayakan dan ilmiah, namun apa yang kami lihat Iran telah menjalankan program senjata nuklir secara penuh dan itu mengikuti arahan dari tingkat politik," kata seorang perwira intelijen senior Israel.

Baca juga: Mantan Petinggi Mossad: Netanyahu Pernah Perintahkan Serangan Militer ke Iran

Sejumlah dokumen tersebut sengaja disediakan untuk Dinas Keamanan Inggris, Jerman dan Perancis menjelang kunjungan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu ke Eropa pekan ini.

Dalam kunjungan yang direncanakan berlangsung selama empat hari tersebut, Netanyahu dijadwalkan bertemu dengan Perdana Menteri Inggris Theresa May, Presiden Perancis Emmanuel Macron dan Kanselir Jerman Angela Merkel.

Melansir Daily Express, Netanyahu bermaksud menggunakan dokumen rahasia itu untuk membujuk para pemimpin Eropa, mengikuti langkah Presiden AS Donald Trump dengan meninggalkan Kesepakatan Nuklir Iran 2015.

Netanyahu ingin menekankan bahwa perjanjian internasional yang ada telah dibangun di atas kebohongan bahwa Iran tidak berniat mengembangkan uranium untuk program senjata nuklir.

"Saya akan menekankan kebenaran yang tidak pernah berubah, yakni Israel tidak akan membiarkan Iran memperoleh persenjataan nuklir," kata Netanyahu sebelum berangkat tur Eropa.

Baca juga: Netanyahu Dukung Keputusan Trump Soal Kesepakatan Nuklir Iran

Para pemimpin Eropa, termasuk Merkel dan Macron, berniat mengurangi sanksi terhadap Iran dengan membuka jalur ekonomi dan memodernisasi negara itu dalam upaya mencapai perdamaian.

Sementara AS dan Israel ingin meningkatkan sanksi yang lebih keras dan menyerukan pemeriksaan lebih ketat ke situs militer dan fasilitas nuklir Iran.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com