Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ancam Tembak Mahathir Mohamad, Pria Malaysia Diciduk Polisi

Kompas.com - 04/06/2018, 14:08 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

KUALA LUMPUR, KOMPAS.com - Kepolisian Malaysia menangkap seorang pria terkait unggahan di Facebook yang mengancam akan menembak dan melukai Perdana Menteri Mahathir Mohamad.

Kepala polisi Mohamad Fuzi Harun menyatakan pada Senin (4/6/2018), pria tersebut diciduk di jalan Beverly Heights, Ampang, sekitar pukul 04.40 dini hari pada Sabtu (2/6/2018).

Pria itu merupakan anggota Organisasi Dakwah dan Kesejahteraan Islam Malaysia (Pekida).

Baca juga: Najib Kritik Langkah Mahathir Batalkan Proyek Kereta Cepat

Penangkapannya juga berdasarkan laporan dari sekretaris Pekida yang mengetahui salah satu anggotanya mengunggah kiriman ancaman penembakan terhadap Mahathir.

"Namun, terduga mengklaim akun Facebook-nya telah diretas oleh partai yang tidak bertanggung jawab," katanya.

Ancaman tersebut diunggah oleh terduga pada 31 Mei lalu dan sempat menjadi viral.

Dia mengatakan, polisi sedang mendalami perkara ini di bawah undang-undang tentang intimidasi.

Selain itu, terduga juga berpotensi melanggar Undang-undang Komunikasi dan Multimedia.

Pria yang tidak dirilis identitasnya ini akan ditahan hingga Rabu (6/6/2018) untuk penyelidikan lebih lanjut.

Sebelumnya, polisi pernah menangkap pria yang mengkritik Mahathir setelah mendapat sejumlah laporan dari lembaga non-pemerintah.

Baca juga: Mahathir Bakal Buka Donasi untuk Bantu Lunasi Utang Rp 3.500 Triliun

Lewat akun Twitter-nya, Mahathir menegaskan dia tak menyetujui tindakan kepolisian tersebut.

"Saya tak setuju dengan langkah yang diambil terhadap mereka yang mengkritik saya. Saya sudah menyampaikan hal ini kepada polisi. Undang-undang itu akan dievaluasi parlemen," kicaunya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com