Dalam aksi unjuk rasa kemarin, seorang rekan Razan, Rami Abu Jazzar, mengatakan Jumat lalu seperti hari biasanya.
Dia dan Razan, serta kelompok relawan lainnya merawat demonstran yang terluka. Namun, pada hari itu, Razan tiba lebih awal.
"Ketika dia tiba pada Jumat, dia bilang ke teman-teman, 'Saya menyukai bekerja di sini bersama kalian'. Dia tersenyum sepanjang hari," katanya.
Sebelum ditembak, Razan juga sempat melihat keberadaan penembak jitu dan memperingatkan rekan lainnya untuk berhati-hati.
Baca juga: Relawan Medis Wanita Palestina Tewas Ditembak Pasukan Israel
Bulan lalu, The New York Times mewawancarai Razan di Gaza. Dia merupakan satu-satunya petugas medis perempuan yang bertugas dalam darurat medis selama aksi protes saat itu.
"Kami memiliki satu tujuan, yaitu untuk menyelamatkan nyawa dan mengevakuasi orang," kata Razan.
"Dan mengirim pesan ke dunia bahwa tanpa senjata, kita bisa melakukan apa saja," imbuhnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.