Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Telan 80 Kantong Plastik, Seekor Paus Mati di Pesisir Thailand

Kompas.com - 03/06/2018, 15:20 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

Sumber BBC,AFP

BANGKOK, KOMPAS.com -Seekor paus mati di perairan provinsi Songkhla, Thailand selatan, setelah menelan sekitar 80 kantong plastik.

Dilansir dari AFP, Sabtu (2/6/2018), paus pilot itu sempat memuntah lima kantong plastik saat petugas konservasi berupaya menyelamatkannya di sebuah kanal pesisir.

Paus terlihat pertama kali pada awal pekan lalu dan sebuah payung ditempatkan untuk melindunginya dari matahari yang menyengat.

Namun, tim dokter hewan gagal untuk membuat paus jantan tersebut tetap hidup.

Baca juga: Paus Melon Terdampar di Pantai Wisata dalam Kondisi Terluka

Otopsi yang dilakukan mengungkap 80 kantong plastik yang berada di dalam perut hewan mamalia laut itu beratnya mencapai 8 kilogram.

Foto yang dirilis kelompok relawan ThaiWhales menunjukkan sekelompok orang berupaya menjaga paus tetap mengapung di pinggir laut.

Ahli biologi kelautan dan dosen di Universitas Kasetsart, Thon Thamrongnawasawat, mengatakan kantong plastik membuat paus tidak dapat makan makanan bernutrisi di laut.

"Jika Anda memiliki 80 kantong plastik di perut Anda, maka Anda mati," katanya.

Setidaknya, ada 300 hewan laut termasuk paus pilot, penyu, dan lumba-lumba yang mati setiap tahun di perairan Thailad. Penyebabnya, hewan-hewan tersebut menelan plastik.

"Ini masalah besar. Kita terlalu banyak menggunakan plastik," ucap Thon.

Baca juga: Pertama dalam Sejarah, Paus Biru Terlihat di Laut Merah

BBC melaporkan, jumlah plastik di laut diperkirakan dapat meningkat tiga kali lipat dalam satu dekade.

Sementara, Thailand merupakan negara pengguna utama kantong plastik. Pada bulan lalu, pemerintah "Negeri Gajah Putih" ini sedang mempertimbangkan restribusi terhadap kantong plastik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber BBC,AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com