Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menhan AS Tuduh China Lakukan Intimidasi di Laut China Selatan

Kompas.com - 02/06/2018, 19:52 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Sky,AFP

SINGAPURA, KOMPAS.com - Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) menuduh China telah melakukan intimidasi di kawasan Laut China Selatan.

James Mattis berbicara dalam pertemuan tahunan menteri pertahanan dunia Shangri-La Dialogue di Singapura, dilansir AFP Sabtu (2/6/2018).

Menhan 67 tahun itu berkata, dia menerima laporan bahwa China telah membangun fasilitas militer di Laut China Selatan.

Antara lain sistem rudal anti-kapal perang, sistem pertahanan anti-serangan udara, serta pengacak jaringan perangkat elektronik di tujuh titik Kepulauan Spratly.

Baca juga: AS Tegaskan Bakal Terus Lawan Klaim Beijing di Laut China Selatan

Selain itu, China dilaporkan menempatkan pesawat pembom strategis di Pulau Woody yang masuk di dalam kawasan Kepulauan Paracel.

"Meski China berkata sebaliknya, penempatan sistem persenjataan ini menunjukkan mereka bertujuan melakukan intimidasi dan paksaan," ujar Mattis.

Kebijakan China di Laut China Selatan disebut Mattis sangat bertolak belakang dengan strategi keterbukaan yang dipromosikan oleh AS.

"AS bakal terus melanjutkan hubungan yang konstruktif dan berorientasi hasil dengan China," tuturnya dilansir dari Sky News.

Mantan jenderal Korps Marinir AS itu memperingatkan ada konsekuensi jika China masih terus melakukan militerisasi di kawasan tersebut.

Pernyataan Mattis itu direspon jenderal China, He Lei, sebagai pernyataan yang "sangat tidak bertanggung jawab dari negara lain".

He berkata, kebijakan pemerintahan Xi Jinping itu dilakukan sebagai bentuk pertahanan diri dari segala invasi asing.

"Selama di wilayah China, kami berhak menempatkan militer atau sistem persenjataan untuk melindungi negara," tegas He.

Sementara harian China Global Times melaporkan, militerisasi dilakukan karena AS terus menempatkan militernya di sana.

Terakhir pada pekan lalu, Washington mengirim dua kapal perangnya, Higgins serta Antietam, berlayar di sekitar pulau sengketa.

"Keberadaan militer AS memaksa China secara alamiah meningkatkan kemampuan sistem persenjataan mereka di kawasan," beber Global Times.

Baca juga: Dua Kapal Militer AS Berlayar di Wilayah Laut China Selatan yang Diklaim China

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Sky,AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com