Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AS Cari Cara untuk Bayar Biaya Akomodasi Kim Jong Un

Kompas.com - 02/06/2018, 15:07 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

SINGAPURA, KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah mengumumkan pertemuannya dengan Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong Un bakal terjadi di Singapura 12 Juni nanti.

Baik delegasi AS dan Korut telah bertemu di Singapura untuk membahas lokasi pertemuan maupun logistik yang dibutuhkan saat hari-H.

Diwartakan Washington Post Jumat (1/6/2018), salah satu isu yang dibahas dalam logistik tersebut adalah siapa yang bakal membayar akomodasi Kim dan delegasi Korut lainnya.

Diyakini, Kim bakal menginap di Fullerton, hotel bergaya neoklasik yang berada di tepi Sungai Singapura.

Baca juga: Istana Kepresidenan Singapura Calon Lokasi Pertemuan Trump dan Kim

Presidential suite di sana dilaporkan mempunyai harga 6.000 dolar AS, sekitar Rp 83,4 juta, per malam.

Namun, setiap pembayaran yang coba direncanakan panitia penyelanggara bakal terbentur dengan sanksi dari Departemen Keuangan AS.

Elizabeth Rosenberg, mantan pejabat di Depkeu AS berujar, transaksi itu membutuhkan izin untuk melakukan pengabaian sanksi kepada PBB.

Dari PBB, izin itu bakal diteruskan ke Departemen Pengaturan Aset Luar Negeri yang akan menerbitkan peraturan untuk menangguhkan sanksi.

Duyeon Kim, peneliti lembaga think tank Korean Peninsula Future Forum berujar, pengurusan izin itu berpotensi menimbulkan dampak negatif.

"Langkah ini bisa menimbulkan kritik dari publik maupun lawan politik Trump, dan bisa membuat Korut tersinggung," ujar Kim.

Karena itu, The Post melaporkan, ada kemungkinan AS berencana meminta tuan rumah Singapura untuk membayar akomodasi Kim.

Selain penginapan, isu lain yang tengah dibahas oleh dua negara adalah bagaimana cara Korut untuk sampai ke Singapura.

Baca juga: Siapkan Pertemuan Bersejarah, Kastaf Kim Jong Un Kunjungi Singapura

Chammae-1, pesawat orang nomor satu di Korut, merupakan pesawat Ilyushin Il-62 yang dibuat pada era Uni Soviet 1963 silam.

Chammae-1 diragukan untuk bisa terbang sekitar 5.000 kilometer. Solusinya, Korut dikabarkan bakal menggunakan pesawat yang disediakan China.

Lebih lanjut, jika Kim bakal menginap di Fullerton, Trump diyakini bakal tinggal di Hotel Shangri-La yang mempunyai 747 kamar.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com