Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Trump Siratkan Tak Bakal Beri Sanksi Tambahan ke Korut

Kompas.com - 02/06/2018, 12:48 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan, dia tidak akan memberi sanksi tambahan kepada Korea Utara (Korut).

Pernyataan itu disampaikan setelah Trump bertemu dengan utusan Korut sekaligus orang kepercayaan Pemimpin Korut Kim Jong Un, Kim Yong Chol, Jumat (1/6/2018).

Diberitakan AFP, selama ini AS sering memberi "tekanan maksimum" yang berisi sanksi internasional kepada Pyongyang.

Seperti misalnya pada Desember 2017, Dewan Keamanan PBB mengeluarkan resolusi berisi pembatasan Korut untuk mengimpor bahan bakar 500.000 barel per tahun.

Baca juga: Pejabat Korut Berikan Amplop Raksasa dari Kim Jong Un kepada Trump

Resolusi itu diumumkan pasca-uji coba rudal balistik antar-benua (ICBM) Hwasong-15 yang dilakukan pada 29 November 2017.

Kepada awak media, Trump berkata dia sudah tidak ingin menggunakan istilah "tekanan maksimum" karena dia menganggap perkembangan hubungan dua negara sangat positif.

"Tidakkah Anda lihat? Kami semakin akrab. Jadi, saya sudah tidak ingin menggunakan istilah tersebut," ujar presiden dari Partai Republik itu.

"Ada ratusan sanksi yang siap kami umumkan ke mereka (Korut). Namun, saya tak ingin menggunakannya sambil melihat perkembangan," lanjut Trump.

Presiden berusia 71 tahun itu berkata, saat ini yang dia pikirkan adalah pertemuannya dengan Kim pada 12 Juni mendatang di Singapura.

Isu denuklirisasi Korut dan pernyataan berakhirnya Perang Korea 1950-1953 menjadi topik utama yang bakal dibahas dalam pertemuan bersejarah itu.

Trump sadar, denuklirisasi menjadi materi yang paling alot untuk dibahas mengingat selama ini Korut begitu getol untuk mempertahankan senjata nuklir mereka.

Kepada Kim Yong Chol, Trump berkata bahwa dalam pertemuannya dengan Kim di Singapura, mereka tidak akan menandatangani perjanjian apapun.

"Ini bakal menjadi proses yang panjang dan sulit. Karena itu, saya berkata kepada utusan itu 'santai saja'. Saya hanya berharap hasil positif," lanjutnya.

Sementara itu, Korea Selatan (Korsel) menyambut baik pertemuan antara Trump dengan Kim Yong Chol di Ruang Oval Gedung Putih.

Melalui juru bicara Kim Eui Gyeom, penyerahan amplop raksasa yang diyakini berisi surat dari Kim menandakan pertemuan berjalan di jalur yang benar.

"Kami dengan tenang sekaligus penuh ekspektasi, bakal memperhatikan pertemuan bersejarah yang bakal terjadi di Singapura," ujar Kim Eui Gyeom.

Baca juga: PBB Berlakukan Sanksi Baru ke Korea Utara, Apa Isinya?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com