Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AS Ancam Kerahkan Militer jika Suriah Serang Sekutunya

Kompas.com - 01/06/2018, 16:22 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Militer Amerika Serikat (AS) menanggapi ancaman yang dilontarkan Presiden Suriah Bashar al-Assad.

Direktur Staf Gabungan Pentagon, Letjen Kenneth McKenzie, berkata AS bakal membalas jika pasukan Assad menyerang mereka atau sekutu mereka, Pasukan Demokratik Suriah (SDF).

"Semua pihak di Suriah seharusnya mengerti, menyerang AS dan sekutunya merupakan tindakan buruk," kata McKenzie dilansir Russian Today Jumat (1/6/2018).

Baca juga: Assad Ancam Bakal Usir Paksa AS dan Sekutunya dengan Militer

Dia berkata, sekitar 2.000 personel militer AS yang bergabung dengan SDF saat ini bermarkas di At-Tanf yang berbatasan dengan Jordania.

RT melaporkan, tidak seperti Rusia yang diundang langsung oleh Assad, keberadaan AS di Suriah jika mengacu hukum internasional.

Di Suriah, AS menggelar operasi militer gabungan untuk mengusir kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) dengan izin dari kongres.

"Tidak ada yang berubah. Kami tetap bertahan. Kawasan zona non-konflik penting dipertahankan, dan kami bakal memperhatikan setiap aksi dengan saksama," tutur McKenzie.

Selain McKenzie, juru bicara SD Kino Gabriel berkata bahwa opsi militer yang ada di benak Assad bakal memberikan kerugian tambahan bagi rakyat Suriah.

Dilaporkan Radio Free Europe, Gabriel mengatakan penggunaan militer hanya mendatangkan kehancuran lebih banyak bagi masyarakat.

"Yang kami butuhkan adalah sistem demokrasi yang adil, bebas, yang menyentuh masyarakat dari seluruh etnis dan golongan," kata Gabriel.

Sebelumnya, Assad menyebut ada dua opsi yang dia pikirkan untuk merebut sisa wilayah di Suriah yang masih dikuasai SDF.

Pilihan pertama adalah membuka negosiasi dengan pemberontak. Assad yakin cara itu mempunyai kans berhasil karena mereka pasti tidak ingin dikendalikan negara lain.

Yang kedua, Assad menegaskan bakal mengerahkan pasukannya untuk mengusir paksa AS dan SDF. "Ini adalah tanah kami. Adalah tugas kami untuk membebaskannya," tegasnya.

Baca juga: Rusia: Hanya Pasukan Assad yang Berhak Ada di Perbatasan Selatan Suriah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com