DAMASKUS, KOMPAS.com - Presiden Suriah Bashar al-Assad mengancam bakal mengusir pasukan Amerika Serikat (AS) dan sekutunya dengan kekuatan militernya.
Pernyataan itu disampaikan dalam wawancaranya dengan Russian Today, seperti dikutip Radio Free Europe Jumat (1/6/2018).
Assad berkata, saat ini satu-satunya masalah bagi Suriah adalah keberadaan kelompok militan Pasukan Demokratik Suriah (SDF).
Baca juga: Presiden Assad: Kehilangan ISIS dan Al Nusra di Suriah, Israel Panik
Kelompok pemberontak dan mendapat dukungan dan pelatihan dari Negeri "Paman Sam" itu masih menguasai seperempat wilayah Suriah.
"Saya melihat ada dua opsi untuk menyelesaikan masalah ini. Pertama, kami mengedepankan pintu negosiasi," beber Assad.
Presiden 52 tahun itu yakin, dialog masih punya kans untuk berhasil. Sebab, kebanyakan anggota SDF merupakan orang Suriah.
"Mereka jelas cinta negaranya, dan tidak ingin menjadi boneka negara lain," kata pemimpin yang berkuasa sejak 2000 itu.
Namun, jika negosiasi gagal, Assad menyebut tak ada cara lain selain merebut wilayah yang dikuasai pemberontak menggunakan operasi militer.
"Kami bakal melakukannya dengan atau tanpa AS di dalamnya. AS harus meninggalkan Suriah cepat atau lambat," beber Assad.
Dia melanjutkan, Washington seharusnya belajar dari pengalaman mereka di Irak. "Orang tidak akan menerima kehadiran militer asing di kawasan ini," tegasnya.
Assad menyalahkan AS dan SDF yang dia klaim menyebarkan teror setelah militer Suriah dengan susah payah berhasil melakukan rekonsiliasi.
"Ini adalah tanah dan hak kami. Adalah tugas kami untuk membebaskannya. Sekali lagi, AS harus keluar dari sini," kata Assad kembali.
Baca juga: Assad: Keberadaan Iran di Suriah Hanya Penasihat
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.