Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pendukung ISIS Ini Akui Rencanakan Serang Putra Pangeran William

Kompas.com - 31/05/2018, 22:17 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Sky,BBC

LONDON, KOMPAS.com - Seorang pendukung Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) mengaku merencanakan plot untuk menyerang putra Pangeran William dan Kate Middleton.

Dilaporkan Sky News Kamis (31/5/2018), Husnain Rashid selama ini bersikukuh tidak bersalah atas dakwaan mempersiapkan aksi terorisme.

Namun, dalam sidang di Pengadilan Woolwich, pria 32 tahun itu mengakui seluruh perbuatannya. Termasuk rencana menyerang Pangeran George.

Baca juga: ISIS Ancam Putra Pangeran William Lewat Pesan Telegram

Menggunakan aplikasi Telegram, dia menyerukan simpatisan ISIS lainnya untuk menyerang putra sulung Pangeran William yang berusia empat tahun tersebut.

Saat itu, Rashid memuat foto Pangeran George dan gedung sekolah Thomas's Battersea, Inggris, tempatnya belajar.

Juga terdapat foto prajurit ISIS dengan tulisan Arab, diduga potongan lirik lagu, yang jika diartikan berbunyi 'Saat perang datang dalam melodi peluru, kami dihinggapi ketidakpercayaan, menuntut pembalasan.'

Pesan di bawah foto tersebut tertulis 'Bahkan keluarga kerajaan tidak akan ditinggalkan sendirian' bersama tulisan 'Sekolah mulai lebih awal.'

Pesan bernada ancaman yang diduga dikirimkan simpatisan ISIS yang ditemukan dalam aplikasi pesan singkat Telegram.Telegram via Daily Mail Pesan bernada ancaman yang diduga dikirimkan simpatisan ISIS yang ditemukan dalam aplikasi pesan singkat Telegram.

Dalam keterangan jaksa penuntut, pria asal Lancashire itu menyerukan kepada anggota ISIS untuk melakukan serangan ke stadion sepak bola.

Bahkan, desainer web lepas itu memberikan tips bagaimana cara untuk melakukan serangan lone-wolf di majalah daring yang dia buat sendiri.

Rashid dilaporkan terlibat kontak dengan operasi ISIS di Suriah berkode "Repunzel" dan berkeinginan bergabung dengan mereka di sana.

Selepas pembacaan pengakuan tersebut, Hakim Andrew Lees berkata kepada Rashid bahwa dia bakal mempertimbangkan hukumannya dengan sangat hati-hati.

Lees berkata Rashid bisa menerima hukuman penjara dengan durasi yang sangat lama. Bahkan, ada kemungkinan penjara seumur hidup.

"Sebab, selama beberapa pekan terakhir, saya telah mendengarkan dakwaan yang bagi saya sangat menyakitkan ini," beber Lees dikutip BBC.

Pria yang ditangkap pada November 2017 tersebut bakal mendengar vonisnya pada 28 Juni mendatang di Pengadilan Woolwich.

Baca juga: Serangan ISIS di Suriah Tewaskan 9 Tentara Rusia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Sky,BBC
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com