KUALA LUMPUR, KOMPAS.com - Mantan Perdana Menteri Najib Razak kembali melontarkan kritikan kepada suksesornya, Mahathir Mohamad.
Dilaporkan The Star Kamis (31/5/2018), Najib mengkritik mantan mentor politiknya atas keputusan membatalkan proyek kereta cepat (HSR) Kuala Lumpur ke Singapura.
Dalam unggahannya di Facebook, Najib berkata proyek tersebut bakal memberikan keuntungan sosio-ekonomis bagi kedua negara.
Untuk keuntungan ekonomi saja, Najib memprediksi Malaysia bisa menerima pendapatan kotor nasional hingga 650 miliar ringgit, atau Rp 2.266 triliun, pada 2069 mendatang.
Baca juga: Hitung Uang Rp 405 Miliar dari Najib Butuh Waktu 3 Hari dan 22 Petugas
"Belum lagi peluang terciptanya 110.000 lapangan pekerjaan, yang bakal meningkat 442.000 di 2069," ucap mantan PM berusia 64 tahun itu.
Selain pertumbuhan ekonomi dan lapangan pekerjaan, keuntungan lain menurut Najib adalah transfer pengetahuan soal teknologi kereta cepat.
Serta peningkatan pariwisata. "Sangat disayangkan jika perdana menteri tidak melihat proyek ini untuk mendongkrak ekonomi," katanya.
Najib mengaku kecewa dengan tindakan Mahathir yang dianggapnya gegabah dalam membatalkan proyek pembangunan kereta cepat itu.
Seharusnya, kata Najib, pemerintahan Mahathir bisa melakukan konsultasi dahulu dengan pihak yang terlibat proyek sebelum membatalkannya.
Najib kemudian meminta agar pemerintahan yang sekarang tidak memutuskan sesuatu hanya sebagai balas dendam kepada koalisi Barisan Nasional.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.