Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Tahun Lagi Dubai Miliki Pencakar Langit yang Bisa Berputar

Kompas.com - 31/05/2018, 12:25 WIB
Ervan Hardoko

Penulis

Sumber CNN

DUBAI, KOMPAS.com - Kota Dubai, Uni Emirat Arab seakan tak puas dengan berbagai keajaiban karya manusia yang sudah menyesaki kota tersebut.

Dubai sudah memiliki pulau buatan terbesar di dunia, pusat perbelanjaan terbesar, hingga gedung tertinggi di dunia. Namun, semua belum cukup.

Dubai bahkan mempersiapkan bangunan yang lebih spektakuler yaitu pencakar langit pertama di dunia yang bisa berputar seluruh lantainya.

Pembangunan gedung ini diserahkan kepada arsitek David Fisher dari perusahaan Dynamic Architecture.

Baca juga: 25 Persen Gedung Baru di Dubai Bakal Dibangun dengan Mesin 3D

Gedung ini nantinya akan terdiri dari 80 lantai yang total memiliki tinggi kurang lebih 388 meter dengan lantai yang bisa berputar 360 derajat ke semua arah.

Fisher mengatakan, ide untuk membangun gedung yang bisa berputar ini diperoleh lebih dari satu dekade lalu saat dia melihat Olympic Tower di New York.

"Saya melihat dari titik tertentu, kita bisa menyaksikan Sungai East dan Sungai Hudson, serta kedua sisi Manhattan," kata Fisher seperti dimuat dalam situs web resmi Dynamic Architecture.

"itulah saat saya mengatakan kepada diri sendiri, mengapa kita tak memutar saja seluruh lantainya? Dengan cara itu semua orang bisa melihat semua pemandangan itu," tambah Fisher.

Fisher pertama menawarkan ide itu pada 2008 tetapi belum ada yang berminat. Kini Dynamic Architecture berharap, pencakar langit yang dijuluki Dynamic Tower itu, akan menghiasi langit Dubai pada 2020.

Jika semua berjalan sesuai rencana, kemampuan berputar gedung itu hanya satu dar sejumlah fitur berteknologi tinggi yang ditawarkan.

Teknologi aktivasi suara membuat penghuni gedung bisa memutar lantai apartemen mereka hanya dengan mengucapkan perintah.

Gedung ini juga dilengkap 79 turbin angin yang diletakkan secara horizontal di antara setiap lantai serta panel surya di atap untuk menghasilkan energi listrik.

Masih ada lagi kecanggihan lainnya. Sebuah elevator khusus diletakkan di inti beton yang terletak di tengah gedung.

Lift ini tidak hanya bisa digunakan penghuni tetapi sekaligus bisa digunakan membawa mobil mereka ke lantai yang diinginkan dan parkir tepat di samping apartemen.

Setiap lantai bangunan ini sudah dibuat terlebih dahulu dari bahan baja, aluminum, dan serat karbon.

Fisher mengatakan, lantai-lantai itu akan dirakit di sebuah pabrik dan kemudian "ditempelkan" di gedung pencakar langit itu. Teknologi yang digunakan Fisher ini juga merupakan yang pertama dalam pembangunan pencakar langit.

Sejauh ini belum diketahui biaya dari proyek raksasa ini. Namun, Dynamic Architecture mengatakan, hargai tiap apartemen di gedung ini berkisar antara 4 juta hingga 40 juta dolar AS atau Rp 55,5 miliar sampai Rp 555 miliar.

Baca juga: Kebakaran Hebat Landa Dubai Marina

Fisher berharap menara ini bisa menjadi awal perubahan cara para arsitek berpikir soal pekerjaan mereka.

"Seorang arsitek harus membangun gedung yang menyesuaikan dengan kehidupan. Gedung itu harus bisa beradaptasi dengan ruang, fungsi, dan kebutuhan kita yang terus berubah, selain juga memenuhi cita rasa kita soal keindahan," ujar Fisher. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber CNN


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com