Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perempuan Pengungsi Suriah Berusia 111 Tahun Ingin Bertemu Dua Cucunya di Jerman

Kompas.com - 30/05/2018, 20:38 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

ATHENA, KOMPAS.com - Laila Saleh yang berusia 111 tahun menjadi pengungsi Suriah tertua yang kini tinggal di Eropa. Namun kini dia berharap dapat pergi ke Jerman untuk bertemu kedua cucunya.

Laila meninggalkan Suriah pada Oktober 2017 dan mengungsi ke Yunani bersama anggota keluarganya yang lain. Namun dua cucunya terpisah dan kini berada di Jerman, tinggal dengan keluarga baru yang merawat mereka.

Keinginan Laila untuk dapat bertemua kedua cucunya terhalang peraturan suaka yang belum diterima keluarganya.

Umumnya, proses pemeriksaan dokumentasi dan permohonan suaka dapat memakan waktu hingga satu tahun. Namun untuk kasus Laila, proses permohonan suakanya dengan cepat dikabulkan karena usianya yang sudah sangat lanjut.

Baca juga: Fotonya Viral, Bocah Pengungsi Suriah Jadi Anggota Abadi Pusat Kebugaran

Akan tetapi, kemudahan yang sama tidak berlaku untuk anggota keluarganya yang lain, sehingga tetap harus menunggu proses yang panjang.

Sementara, usia Laila membuat pergerakan fisiknya sangat terbatas. Saat mengungsi dari Suriah, dia harus digendong oleh putranya.

Selama di Yunani, Laila tinggal bersama dengan keluarganya di sebuah rumah susun di Athena sejak Desember 2017 lalu.

Selain dirinya, ada anak laki-lakinya, Ahmad (66) dan istrinya, Amsha Ali (59), serta putra mereka Khalil Ahmad (31) dan istrinya Sawsan Ahmad (26). Juga ada anak laki-laki kembar dari Khalil, yakni Ari dan Azar, yang berusia empat tahun.

Laila ingin bertemu dengan kedua cucunya yang lain, Nesrin dan Brivan, yang mendapat suaka dan dirawat sebuah keluarga di Jerman.

Masa Damai di Suriah

Laila Saleh lahir dan dibesarkan di Kohani, Suriah pada 1907. Meski telah berusia lanjut, ingat Laila masih tajam. Dia masih mengingat saat-saat hidup damai di Suriah.

Baca juga: Kisah Komando AS Melawan 500 Orang Tentara Bayaran Rusia di Suriah

"Kami memiliki kehidupan yang damai, tenang dan normal selama bertahun-tahun di Suriah," katanya disampaikan seorang penerjemah.

"Saya tinggal dengan bahagia bersama keluarga saya, dengan kelima anak saya. Orang-orang bekerja dan mereka sangat peduli tentang tempat tinggal mereka."

"Anak-anak bisa bermain dengan tenang di jalanan tanpa harus khawatir dengan apa pun. Tapi perang menghancurkan semuanya," kata Laila.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com