Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Trump Sebut Tangan Kanan Kim Jong Un Bakal Bertandang ke AS

Kompas.com - 29/05/2018, 19:13 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan, seorang pejabat senior Korea Utara (Korut) bakal datang ke AS.

Diwartakan AFP Selasa (29/5/2018), Trump berkicau di Twitter bahwa Wakil Ketua Partai Buruh Korut, Kim Yong Chol, bakal datang ke New York.

Kedatangan Kim tersebut untuk mempersiapkan pertemuan antara Trump dengan Pemimpin Korut, Kim Jong Un, pada 12 Juni mendatang di Singapura.

Baca juga: Istana Kepresidenan Singapura Calon Lokasi Pertemuan Trump dan Kim

"Kedatangan Kim Yong Chol merupakan respon bagus atas surat saya. Kami berhasil mengumpulkan tim yang hebat untuk pertemuan nanti," tutur Trump.

Analis dari Institut Korea untuk Unifikasi di Korea Selatan (Korsel), Chung Sung Yoon berujar, Kim Yong Chol merupakan pejabat senior Korut pertama sejak 2000.

Terakhir kali Korut mengirim pejabat seniornya bertandang ke Negeri "Paman Sam" adalah Wakil Marsekal Jo Myong Rok bertemu Presiden Bill Clinton.

"Jenderal Kim bisa dikatakan merupakan tangan kanan Pemimpin Kim, dan selalu berada di barisan dalam berdiplomasi soal denuklirisasi Semenanjung Korea," tutur Chung.

Dia dipercaya untuk mendampingi Kim Jong Un ketika dua kali menemui Presiden China Xi Jinping, dan bertemu Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo yang datang ke Pyongyang.

Dia terlihat mewakili Korut dalam upacara penutupan Olimpiade Musim Dingin di Pyeongchang pada Februari yang lalu.

Sosok mantan kepala intelijen Korut ini dilaporkan kontroversial. Dia dituding bertanggung jawab atas insiden Cheonan.

Kapal korvet milik Korsel tersebut diserang dengan torpedo pada 2010, yang membuat 46 pelautnya tewas. Korut membantah serangan tersebut.

Selain itu, ketika masih menjabat sebagai kepala intelijen selama 2009-2016, Kim Yong Chol meretas Sony Pictures.

Chung melanjutkan, Kim Yong Chol kemungkinan bakal tiba di New York Rabu (30/5/2018) dengan bertolak dari Beijing.

Nantinya, dia bakal menggelar pertemuan dengan Pompeo. "Namun, tidak menutup kemungkinan dia berusaha berdialog dengan Penasihat Keamanan Nasional John Bolton, atau bahkan Trump," urai Chung.

AS dan Korut fokus selama tiga pekan ke depan untuk pertemuan puncak yang dilaksanakan pada 12 Juni setelah Trump memutuskan bakal kembali membuka pintu diplomasi.

Sebelumnya pada Kamis (24/5/2018), dia sempat membatalkan pertemuan itu karena merasa Korut menunjukkan sikap tak bersahabat dalam dua pekan sebelumnya.

Baca juga: Tekanan Menyelimuti Persiapan Pertemuan Trump-Kim Jong Un

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com