MOSKWA, KOMPAS.com - Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov menyebut hanya pasukan rezim Suriah yang berhak berada di perbatasan selatan negara itu.
Pernyataan tersebut disampaikan Lavrov menyusul meningkatnya ketegangan di kawasan yang berdekatan dengan daerah yang diduduki Israel dan berbatasan dengan Yordania tersebut.
"Tentu saja, penarikan semua pasukan non-Suriah tersebut harus dilakukan atas dasar timbal balik. Semua harus berjalan dua arah," kata Lavrov di Moskwa, pada Senin (28/5/2018).
Wilayah selatan Suriah saat ini dikuasai oleh kelompok-kelompok pemberontak dan pasukan rezim Assad diyakini tengah mempersiapkan serangan militer ke daerah tersebut.
Baca juga: Serangan ISIS di Suriah Tewaskan 9 Tentara Rusia
Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia menyebut, pasukan Assad telah bergerak menuju perbatasan selatan.
Media pemerintah juga melaporkan adanya selebaran yang berisi peringatan akan terjadinya serangan, serta mendesak pasukan anti-rezim untuk meletakkan senjata.
Kedua hal tersebut menunjukkan adanya potensi serangan militer di kawasan itu.
Zona Deeskalasi
Namun AS yang bersama Rusia dan Yordania telah sepakat pada tahun lalu untuk memasukkan wilayah Daraa ke dalam zona deeskalasi bertekad melindungi gencatan senjata di kawasan itu.
Washington pun memperingatkan bakal mengambil langkah tegas apabila pasukan rezim Assad melancarkan serangan melawan pemberontak di sana.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.