Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di UEA, Jumlah Pasien akibat Makan Berlebihan saat Buka Puasa Melonjak

Kompas.com - 28/05/2018, 03:27 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

ABU DHABI, KOMPAS.com - Jumlah pasien unit gawat darurat di Uni Emirat Arab (UEA) selama bulan Ramadhan meningkat hingga dua kali lipat.

Pelonjakan jumlah pasien diakibatkan penyakit yang disebabkan oleh makan berlebihan selama buka puasa dan sahur.

"Kami menerima terlalu banyak pasien yang sakit perut, muntah dan diare selama Ramadhan ini. Kadang-kadang kami menerima seluruh keluarga sekaligus," kata Ola Nagi Ibrahim, dokter di rumah sakit Bareen, Abu Dhabi.

Baca juga: Belum Genap Sepekan Ramadhan, Polisi UEA Tangkap 91 Pengemis

Dia menyatakan, sebagian kasus yang diterima oleh tim medis seperti gastroenteritis atau radang pada perut dan usus, serta infeksi usus sehingga menyebabkan sakit perut yang parah, diare, dan muntah.

Ibrahim menerima sekitar 15 pasien di rumah sakit Bareen setiap harinya di bulan Ramadhan atau melonjak dua kali lipat dibanding biasanya.

"Sebagian besar kasus yang kami terima pada siang hari disebabkan oleh dehidrasi dan sengatan matahari," ucapnya.

"Sedangkan sebagian besar kasus yang kami terima di malam hari (setelah buka puasa) terkait dengan gastroenteritis," imbuhnya.

"Orang-orang makan terlalu banyak di bulan Ramadhan kemudian membutuhkan obat seusai mendapat perawatan di rumah sakit," kata Ibrahim.

Shafqut Jalal, Asisten Kepala Bagian Gawat Darurat di rumah sakit Universal, mengatakan departemennya juga menerima lebih banyak pasien selama bulan Ramadan.

Penyebabnya, pasien terlalu banyak makan. Rumah sakit itu menerima sekitar enam hingga 10 pasien per hari terkait kasus gastritis.

Gastritis merupakan iritasi, peradangan, atau pengikisan selaput lendir pada lambung. 

"Jumlahnya berlipat ganda di bulan Ramadhan," ujar Jalal.

Baca juga: Irak dan UEA Sepakat Bangun Kembali Masjid Agung di Kota Mosul

"Makanan pedas juga menyebabkan lebih banyak kasus sakit perut di Ramadhan," ucapnya.

Magdi Mohamed, dari rumah sakit Burjeel, mengatakan penting bagi orang untuk berbuka puasa dengan kurma, air dan makanan ringan, seperti sup atau salad.

"Makanan harus rendah lemak, karena makanan berlemak sulit dicerna. Ini akan menyebabkan sakit perut dan dehidrasi," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com