3. Pengakuan terhadap Yerusalem Ibu Kota Israel
Pada 6 Desember 2017, Presiden Trump mengeluarkan keputusan bersejarah dengan mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.
Inilah pernyataan paling kontroversial yang pernah dikeluarkan Trump hingga saat ini.
"Israel adalah negara yang berdaulat dengan hak seperti setiap negara berdaulat lainnta untuk menentukan ibu kotanya sendiri," kata Trump dalam pidatonya di Gedung Putih.
"Pengakuan ini merupakan sebuah fakta penting untuk mencapai perdamaian. Sudah saatnya untuk secara resmi mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel," tambahnya.
Pengakuan kontroversial Trump ini berdampak panjang. Hingga saat pemindahan kedutaan besar ke Yerusalem, 14 Mei lalu, puluhan warga Palestina menjadi korban tewas dalam aksi protes di perbatasan Gaza.
Baca juga: Trump Akui Kedaulatan Israel dengan Ibu Kota Yerusalem
4. Keluar dari Kesepakatan Nuklir Iran
Di tengah situasi Timur Tengah yang kian memanas dengan berbagai konflik yang terjadi, Trump justru kembali mengeluarkan pernyataan yang memicu kecaman.
Keputusan tersebut yakni saat Trump mengumumkan AS keluar dari kesepakatan yang membatasi program nuklir Iran yang ditandatangani pada 2015 lalu dan akan kembali memberlakukan sanksi.
"Saya mengumumkan hari ini, AS akan menarik diri dari kesepakatan nuklir Iran," katanya dalam pidato di Gedung Putih, Selasa (8/5/2018).
"Kita tidak dapat mencegah bom nuklir Iran yang rusak dan struktur yang lapuk dari perjanjian saat ini. Kami tidak akan membiarkan kota-kota Amerika diancam dengan kehancuran," tambah dia.
Baca juga: Trump: AS Keluar dari Perjanjian Nuklir Iran
5. Batalkan Rencana Pertemuan Puncak dengan Kim Jong Un
Setelah berbulan-bulan membangun rencana pertemuan dengan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, dan tinggal hitungan hari sebelum jadwal yang telah ditentukan pada 12 Juni mendatang di Singapura, Trump secara mendadak membatalkannya.
Pengumuman pembatalan itu disampaikan Trump melalui surat yang dikirimkan kepada Kim di Korea Utara.
"Melihat kemarahan yang Anda perlihatkan belakangan ini, saya merasa tidak tepat jika harus menggelar pertemuan saat ini," kata Trump dalam suratnya kepada Kim Jong Un.
Trump kembali menegaskan pembatalan tersebut dalam komentar di akun media sosial Twitter-nya.
Sadly, I was forced to cancel the Summit Meeting in Singapore with Kim Jong Un. pic.twitter.com/rLwXxBxFKx
— Donald J. Trump (@realDonaldTrump) 24 Mei 2018
Baca juga: Trump Batalkan Pertemuannya dengan Kim Jong Un
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.