Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AS Pertimbangkan Pangkas Dana Dua Badan PBB yang Terima Palestina Jadi Anggota

Kompas.com - 24/05/2018, 11:29 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber AFP

WASHINGTON, KOMPAS.com - Pemerintah Amerika Serikat tengah mempertimbangkan untuk memangkas pendanaan yang diberikan kepada dua badan PBB dan organisasi pengawas senjata kimia, OPCW, setelah Palestina menyatakan bergabung dengan badan dan organisasi tersebut.

Mengutip dari AFP, Kamis (24/5/2018), Palestina telah bergabung dengan organisasi pengembangan perdagangan PBB (UNCTAD) dan badan pembangunan industri (UNIDO), serta dengan Organisasi Pelarangan Senjata Kimia (OPCW).

Langkah yang diambil Palestina tersebut bertujuan untuk meningkatkan profil internasional mereka.

Kebijakan legislasi AS melarang pemerintahannya mendanai badan-badan PBB atau organisasi internasional yang memberi keanggotaan kepada Palestina, yang masih berstatus negara pengamat non-anggota di PBB.

Baca juga: PBB Diminta Verifikasi Rencana Penutupan Lokasi Uji Coba Nuklir Korut

"Sudah menjadi posisi tetap Amerika Serikat bahwa upaya Palestina untuk bergabung dengan organisasi internasional adalah prematur dan kontraproduktif," kata seorang pejabat AS.

"Kami akan meninjau ulang penerapan pembatasan legislatif AS terkait keanggotaan Palestina di lembaga dan organisasi PBB tertentu," tambah dia.

Langkah yang diambil Palestina dengan bergabung lembaga PBB menyusul pengakuan Presiden AS Donald Trump terhadap Yerusalem sebagai ibu kota Israel.

Sementara Palestina ingin menjadikan Yerusalem Timur sebagai ibu kota masa depan negaranya.

Sebelumnya, Koordinator PBB untuk Timur tengah, Nickolay Mladenov mengatakan kepada Dewan Keamanan, bergabungnya Palestina dengan UNCTAD, UNIDO dan OPCW sejak pekan lalu.

Baca juga: PBB Peringatkan Protes Gaza Bisa Jadi Perang Baru

OPCW dan UNCTAD mengandalkan kontribusi sukarela dari negara-negara anggota PBB dalam mendanai kegiatan dan operasional rutinnya.

Sebelumnya, AS telah memangkas pendanaannya untuk badan pengungsi PBB, UNRWA dan organisasi pendidikan dan kebudayaan PBB, UNESCO.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com