Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Skandal 1MDB, Najib Razak Diperiksa Komisi Anti-korupsi Malaysia

Kompas.com - 22/05/2018, 18:29 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

KUALA LUMPUR, KOMPAS.com - Mantan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak memenuhi undangan pemeriksaan dari Komisi Anti-korupsi Malaysia (MACC) Selasa (22/5/2018).

Dikutip dari Channel News Asia, dia diperiksa atas tuduhan skandal korupsi 1Malaysia Development Berhad (1MDB) yang menyeret namanya.

Najib memberikan keterangan seputar aliran dana mencurigakan 42 juta ringgit, sekitar Rp 149,6 miliar, yang masuk ke rekeningnya.

Pemeriksaan tersebut berlangsung dari pukul 10.00 hingga 12.15 waktu setempat, dan terdapat jeda selama 30 menit.

Baca juga: Mahathir Evaluasi Semua Mega Proyek yang Dirancang Najib Razak

Najib menjelaskan, dia telah menjabarkan kepada penyidik segala yang dia ketahui soal skandal yang menjatuhkannya dalam Pemilihan Umum (Pemilu).

"Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada penyidik yang telah menjalankan tugasnya secara profesional," lanjut PM yang berkuasa selama sembilan tahun itu.

Dia melanjutkan, dia bakal kembali ke markas MACC untuk memberi keterangan tambahan pada Kamis (24/5/2018) nanti.

Lebih lanjut Ketua MACC, Datuk Seri Mohd Shukri Abdull menyatakan, pihaknya masih membutuhkan keterangan dari dua saksi lagi.

Dua saksi tersebut dibutuhkan untuk melengkapi bukti yang dibutuhkan sebelum MACC membuat kebijakan melakukan penahanan.

"Jika kami belum puas dan masih membutuhkan keterangan tambahan, kami bakal memanggilnya (Najib) kembali," kata Shukri dilansir The Star.

Dia melanjutkan, MACC menghormati Najib karena statusnya sebagai mantan orang nomor satu di Malaysia. "Saya juga tidak berkeinginan membalas dendam.

Najib menjadi sorotan setelah Wall Street Journal memublikasikan dokumen yang menunjukkan Najib menerima dana ke rekening pribadinya.

Mantan PM yang berkuasa selama dua periode tersebut bersikeras bahwa uang itu merupakan donasi dari salah seorang anggota Kerajaan Arab Saudi.

Skandal tersebut berimbas pada kekalahan Najib dan koalisi pimpinannya, Barisan Nasional (BN), pada pemilu 9 Mei lalu.

BN hanya bisa merebut 79 dari 222 kursi Parlemen Malaysia. Mereka kalah oleh koalisi oposisi, Pakatan Harapan (PH), pimpinan Mahathir Mohamad.

Mahathir, yang notabene adalah guru politik Najib, menyatakan bakal mengusut skandal 1MDB tersebut sebagai bagian dari janji kampanyenya.

Baca juga: Gaya Hidup Mewah Istri Najib Razak Jadi Sorotan Warga Malaysia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com